Langsung ke konten utama

Syair Tsunami

Syair ini dalam bahasa Aceh, dikarang oleh salah satu siswa kelas 5 SD yang berada di Pulo Aceh. Syair ini sering dibaca bersama-sama oleh anak-anak yatim piatu dalam mengenang peristiwa besar Tsunami yang melanda Aceh pada tanggal 26 Desember 2004 silam.

26 Desember thon dua ribe peut
Beungeh uroenyan gempa diteka
Di le Tsunami rata jet gampong
Rumoh digulong gampong ngen kuta


Rame dum ureung yang ikot korban
Inoung ngen agam tuha ngen muda
Dum Aneuk yatim yang tanle Ayah
Sayang sileupah mentui hana ma



Keudeh dalam gle kamoe meupiyoh
Karna galom troh bantuan teuka
Meutarek tenda ngen peurelak brok
Oh hujen ditren basah meurasa


Sayang di kamoe bue tan meupajoh
Boh ubi ruboh yang na meurasa
Siminggu leubeh kamoe dalam gle
Wate tapike tijoh ie mata


Oh wate meutren u dalam gampong
Manyet meususon rata jet desa
Dile ie mata saket lam jantong
Teui-ingat untong tanle sapeuna

Komentar

Postingan populer dari blog ini

57% Use Social Network Sites

The power of online social networking was demonstrated by the tens of thousands who gathered in Shanghai at the weekend to pay their respects to the people who died in last Monday's blaze. The event at Jiaozhou Road was launched on microblogs and information spread rapidly on the Internet , especially on social networking sites such as Kaixin001.com. According to a survey by Shanghai Daily and Touchmedia, of 110,000 people traveling in taxis in Shanghai, Beijing, Guangzhou and Shenzhen , 57 percent of interviewees use social networking sites or microblogs for more than half an hour a day, and 18 percent for more than three hours. Microblogging is the most popular form. Almost 60 percent of the interviewees said they publish information on microblogs, communicating with friends, following celebrities, expressing their opinions, sharing jokes and conducting online marketing, said the survey.

Upcoming Facebook Redesign Surface

Macam-macam Penyakit Dunia yang Dikenal oleh Masyarakat Aceh

Penyakit donya (dunia) dalam pengetahuan orang Melayu seperti di Aceh adalah penyakit yang disebabkan oleh hal-hal supranatural atau adikodrati, atau tersebab manusia yang bersekutu dengan jin, setan, atau makhuk halus yang jahat. Aceh adalah salah satu suku terbesar di Propinsi Aceh. Kebesaran suku Aceh tidak hanya tampak dari kesenian dan kepahlawanan masyarakatnya, tetapi juga pengetahuan mereka terhadap penyakit dan penyembuhannya. Bagi mereka, sakit adalah hal serius yang harus disikapi. Karena itu, mereka mengabadikannya dalam sebuah pengetahuan tentang klasifikasi penyakit dan penyembuhannya (Meuraxa, Dado 1956; Rusdi Sufi dkk, 2006; Rusdi Sufi dkk, 2004).