Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Alam

Gunung Sinabung Meletus

KITA turut prihatin dengan musibah yang harus dialami masyarakat Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara menyusul meletusnya Gunung Sinabung, hari Minggu dini hari. Bencana alam yang tidak diduga, pasti menimbulkan penderitaan bagi masyarakat, yang harus meninggalkan tempat tinggal untuk menetap sementara di tempat pengungsian. Untuk pertama kali setelah meletus 400 tahun lalu, Gunung Sinabung meletus kembali. Letusan kali ini sama sekali tidak terpantau oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi sehingga masyarakat tidak tahu sama sekali bahwa ada bencana besar mengancam mereka. Inilah yang sulit kita mengerti. Aktivitas gunung tidak mungkin terjadi secara tiba-tiba. Ada proses yang harus dilewati dan dari akumulasi penumpukan energi di dalam magma, baru letusan bisa terjadi.

Kecepatan Lidah Bunglon

Buku-buku teks zologi menjelaskan bahwa lidah balistik bunglon diperkuat oleh seutas otot pemercepat (akselerator). Otot ini memanjang ketika menekan ke bawah pada tulang lidah, yang berupa tulang rawan kaku di tengah lidah, yang membungkusnya. Akan tetapi, dalam sebuah penelitian yang telah disetujui untuk diterbitkan oleh majalah ilmiah Proceedings of the Royal Society of London (Series B), dua ahli morfologi yang memelajari kebiasaan makan bunglon menemukan unsur-unsur lain yang terkait dengan gerakan cepat lidah binatang ini. Kedua peneliti Belanda ini, Jurriaan de Groot dari Universitas Leiden, dan Johan van Leeuwen dari Universitas Wageningen, mengambil film-film sinar X berkecepatan tinggi, yakni 500 bingkai per detik, dalam rangka menyelidiki bagaimana lidah bunglon bekerja ketika menangkap mangsa. Film-film ini menunjukkan bahwa ujung lidah bunglon mengalami percepatan 50 g (g = konstanta gravitasi). Percepatan ini lima kali lebih besar daripada yang dapat dicapai oleh ...

Foto: Tanaman Pemakan Tikus

Tanaman pemakan tikus ditemukan ilmuwan pada pertengahan tahun 2009 di Filipina. Spesies tanaman baru ini dinamai Nepenthes attenboroughii, yang berasal dari nama ilmuwan Inggris Sir David Attenborough. Tanaman yang panjangnya lebih dari 4 kaki ini memiliki kantung berisi air. Sekali tikus terjerembab ke kantung tersebut, hewan tersebut tidak bisa keluar. Selanjutnya, tanaman ini mengeluarkan cairan asam dan enzim untuk menghancurkan tubuh tikus. Umumnya proses ini hanya menyisakan tulang tikus.

Foto: Taman Nasional Kruger Afrika Selatan

Benar-benar unggulan dari taman nasional Afrika Selatan, Kruger adalah rumah bagi jumlah yang mengesankan spesies: 336 pohon, 49 ikan, 34 amfibi, 114 reptil, 507 burung dan 147 mamalia. Interaksi manusia dengan lingkungan Lowveld selama berabad-abad - dari batu bushman lukisan untuk megah situs arkeologi seperti Masorini dan Thulamela - sangat jelas di Taman Nasional Kruger. Harta ini mewakili budaya, orang dan peristiwa yang memainkan peran penting dalam sejarah Taman Nasional Kruger dan dilestarikan bersama dengan taman aset alam.

Photo: High Speed Photography

Shower Cap