Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kelamin

MMI: Regulasi Pornografi Berdasarkan Syariat Islam Solusi Free Sex

Menanggapi santernya pemberitaan  Hasil survei Badan Kordinasi dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengenai tingkat keperawanan remaja di Jabodetabek , MMI menilai Pemerintah tidak perlu menyalahkan pihak sekolah atau remaja soal banyaknya remaja yang melakukan hubungan pranikah. "Pemerintah tidak perlu menyalahkan sekolah dan remaja, dan tidak perlu ada pendidikan seks sejak dini," kata Majelis Mujahidin Indonesia , Sobarin Sakur di Gedung MUI, Selasa (30/11/2010). ...perlu adanya ketegasan pemerintah dalam regulasi soal pornografi yang jelas dan Indonesia harus memakai Syariat Islam," imbuhnya... Sebaliknya lanjut Sobarin, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan akhlak karena dalam pendidikan akhlak diatur hubungan pria dan wanita. "Lainnya adalah perlu adanya ketegasan pemerintah dalam regulasi soal pornografi yang jelas dan Indonesia harus memakai Syariat Islam," imbuhnya.

Wah, Remaja Swedia Cenderung Biseksual

Para peneliti di Malmo University, Swedia, baru-baru ini menemukan bahwa laki-laki dan terutama perempuan lebih "seksual yang berubah-ubah" dibanding dengan orang-orang usia serupa di negara lain. Penelitian dilakukan terhadap lebih dari 850 orang anak muda usia 18-24 tahun. Dari hasil penelitian ditemukan bahwa hampir sepertiga perempuan muda Swedia (31 persen) dan tujuh persen laki-laki muda Swedia mengatakan mereka lebih sering tertarik secara seksual kepada orang-orang dari lawan jenis. Namun, terkadang mereka juga tertarik dengan sesama jenis. Sedangkan 39 persen perempuan dan delapan persen laki-laki mengaku mengalami fantasi seksual dengan kedua jenis kelamin. Tiga belas persen dari wanita muda yang disurvei, dan tiga persen dari responden laki-laki melaporkan bahwa mereka adalah orang-orang yang berhubungan seks dengan laki-laki dan perempuan, dibandingkan dengan 5,7 persen wanita Inggris. Demikian dilansir Telegraph , Senin (8/3).

Gonta-Ganti Pasangan Rentan Penyakit Seksual

Penyakit kelamin akibat hubungan seks bebas semakin meningkat. Masyarakat mesti memahami efek sampingnya. Ada delapan penyakit menular seksual (PMS) akibat gonta-ganti pasangan. Kasus penyakit menular seksual yang sering dijumpai, seperti sifilis, gonorrhoe dan HIV/AIDS. Selain masih dianggap tabu dibicarakan, sebagian besar orang­tua tidak memberikan pen­didikan seks pada anak-anaknya sejak usia dini. Padahal, mem­be­rikan pendidikan seks sejak masa pertumbuhan akan menjauhkan mereka berperilaku negatif. Punya perilaku negatif tak ha­nya merusak masa depan, tapi juga bisa memicu berbagai pe­nyakit. Sebab, seks bebas juga di­pe­ngaruhi gaya pacaran kaum remaja yang telah melewati batas normal. Selain faktor pendi­dikan, kelainan jiwa ikut mem­pe­ngaruhi kehidupan seks. Fe­no­mena itu bisa dilihat pada kasus so­domi atau pedofilia anak di ba­wah umur yang diikuti praktek mut­ilasi yang baru-baru ini terjadi.