Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Kisah

Sejarah: Jejak Abu Nawas di Aceh

Oleh Zubir Rasanya kita tidak percaya jika mereka yang maju sebagai calon dalam Pilkada Aceh kali ini adalah mereka yang memang terpanggil hatinya karena melihat, merasa, menimbang akan negeri yang diambang “kepunahan” ini. Ini tidak lain karena pengalaman buruk dan janji-janji palsu yang diperbuat oleh para pemimpin terdahulu. Karena itu pula kemudian, kita sebagai rakyat merasa apatis dan bahkan ada berkata: “Terserahlah siapa pun yang terpilih, saya akan tetap seperti ini juga.” Rasa percaya yang sudah berada pada level 0 ini, tentu sangat “berbahaya” bagi seorang pemimpin. Sebab, tak ada satu keberhasilan tanpa kepercayaan. Trust is the key to success. Masyarakat menilai, sosok pemimpin yang didambakan hampir tidak ada lagi. Bersikap adil, jujur, bijaksana, adalah kriteria yang sepertinya hanya akan didapatkan jika bermimpi di siang hari. Lantas, dimanakah masyarakat Aceh harus mencari pemimpin masa depan yang tentu memiliki kriteria di atas?

Kisah: Wanita Yang Menjual Keperawanannya

Siapa yang mau hidup miskin? Tidak seorangpun! Apapun alasannya, marilah kita bekerja dengan kesungguhan hati agar kisah ini tidak pernah terjadi. Wanita itu berjalan agak ragu memasuki hotel berbintang lima . Sang petugas satpam yang berdiri di samping pintu hotel menangkap kecurigaan pada wanita itu. Tapi dia hanya memandang saja dengan awas ke arah langkah wanita itu yang kemudian mengambil tempat duduk di lounge yang agak di pojok. Petugas satpam itu memperhatikan sekian lama, ada sesuatu yang harus dicurigainya terhadap wanita itu. Karena dua kali waiter mendatanginya tapi, wanita itu hanya menggelengkan kepala. Mejanya masih kosong.  Tak ada yang dipesan. Lantas untuk apa wanita itu duduk seorang diri. Adakah seseorang yang sedang ditunggunya. Petugas satpam itu mulai berpikir bahwa wanita itu bukanlah tipe wanita nakal yang biasa mencari mangsa di hotel ini. Usianya nampak belum terlalu dewasa. Tapi tak bisa dibilang anak-anak. Sekitar usia remaja yang tengah beranjak dewa...

Kisah Julaibib dan Pengantin Perempuan

Wanita shalihah adalah seorang wanita yang tahan memegang bara. Jika datang perintah dari syariat kepada salah seorang mereka, dia taat, terima, dan tunduk. Dia tidak menyanggah, tidak membangkang, ataupun mencari alasan untuk tidak menerimanya. Perhatikanlah cerita gadis suci nan mulia ini! Cerita tentang seorang pengantin wanita… Adalah seorang laki-laki dari sahabat Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wasallam  bernama Julaibib. Wajahnya tidak begitu menarik. Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wasallam  menawarinya menikah. Dia berkata (tidak percaya), “Kalau begitu, Anda menganggapku tidak laku?” Beliau bersabda, “Tetapi kamu di sisi Allah bukan tidak laku.” Dan Nabi  shallallahu ‘alaihi wasallam  senantiasa terus mencari kesempatan untuk menikahkan Julaibib… Hingga suatu hari, seorang laki-laki dari Anshar datang menawarkan putrinya yang janda kepada Rasulullah  shallallahu ‘alaihi wasallam  agar beliau menikahinya. Nabi  shallallahu ‘alaihi wa...

Larangan Mencaci Masa

Mungkin sering kita mendengar beberapa ucapan seperti  “I hate Monday”  atau ucapan yang sering kita dengar di kalangan ibu-ibu ketika hujan turun “gara-gara hujan pakaian jadi ga kering!” atau “gara-gara hujan terus menerus jalanan jadi becek, banjir dan susah keluar”, menyalahkan musim kemarau sebagai penyebab kebakaran hutan, atau kepercayaan terhadap hari tertentu yang membawa sial dan yang semisalnya. 1  Ternyata ucapan-ucapan di atas dilarang oleh agama kita karena termasuk dalam kategori mencaci masa. Mari kita simak penjelasan tentang masalah ini bersama syaikh Salim Ied Al-Hilali  hafizhahullah . Diriwayatkan dari Abu Hurairah Radiyallahu anhu dari Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bahwa beliau bersabda: “Allah azza wa jalla berfirman, ‘Ibnu Adam telah menyakiti-Ku! Mereka berkata, ‘Duhai sialnya masa!’ Janganlah mengatakan: ‘Duhai sialnya masa,’ sebab Aku-lah Pencipta masa, Aku-lah yang membolak-balikkan siang dan malam. Sekiranya Aku berkehendak, nisca...

Kisah Teladan: Mengais Keajaiban Cinta

Jika Anda memiliki anak pertama yang berumur 2.5 tahun, lahir setelah 17 tahun menikah, setelah Anda sembuh dari kemandulan. Anak Anda tersebut mengalami: bermasalah dalam pembuluh darah di liver, jantung berhenti berdetak selama 45 menit, pendarahan hebat yang membuat jantungnya berhenti berdetak untuk yang kedua kali pendarahan di liver, sembuh, pendarahan lagi berulang-ulang sampai 6 kali, tumor dan radang otak, radang ginjal, radang pada selaput kristal yang mengitari jantung, penyakit tersebut hadir silih berganti, terus menerus dalam waktu 6-8 bulan…, Apa yang Anda lakukan? Dr. Muhammad bin Abdurrahman Al ‘Arifi dalam bukunya  ‘Jangan Takut Sakit’  (hal 111-117, penerbit Fawaid, -dengan sedikit penyesuaian) menuturkan sebuah kisah:

Cinta

Seorang anak laki enam tahunan tampak berlari menjauh dari rumahnya. Beberapa saat sebelumnya, suara kaca pecah sempat menghentikan kesibukan orang-orang di sekitar rumah. Ada penjual jamu, tukang sayur yang lewat, beberapa orang yang berlalu lalang. Mereka menoleh sebentar, dan berujar pelan, "Ah, anak itu lagi!" Perilaku nakal anak itu ternyata bukan pemandangan baru buat orang-orang yang kerap berada di sekitar rumah. Hampir tiap hari, bahkan bisa tiga kali sehari, anak itu melakukan kegaduhan. Dan kegaduhan itu selalu terjadi di sekitar rumahnya. Mulai suara gelas yang pecah, dobrakan pintu, dan yang baru saja terjadi, pecahnya kaca jendela.