Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Blokir

IM2 NetSAFE Miliki 2 Juta Database untuk Blokir Situs-situs Porno

PT Indosat Mega Media (IM2) meresmikan netSAFE, fitur untuk mencegah pengguna internet mengakses situs-situs pornografi, kekerasan, perjudian, dan lain-lain. Maraknya pengguna internet mengakses situs-situs pornografi, kekerasan, dan perjudian, PT Indosat Mega Media (IM2) kini meresmikan netSAFE. Dengan adanya blokir situs yang dilakukan melalui fitur netSAFE ini, dinilai lebih efektif dan aman, sebab fiturnya secara otomatis dapat menghalau pengguna internet untuk mengakses situs-situs yang telah diberi tanda untuk diblokir. Blokir situs yang dilakukan melalui fitur netSAFE lebih efektif dan aman karena setelah diaktifkan, fitur akan secara otomatis menghalau pengguna internet untuk mengakses situs-situs yang telah diberi tanda untuk diblokir. Lebih aman karena hanya orang dengan user ID dan password saja yang dapat membatalkan/meng-inaktivasi fitur netSAFE ini. “Karena blokir dilakukan berbasis akses jaringan, maka apabila dibandingkan dengan blokir menggunakan ...

YouTube Juga Diblokir

Pakistan memblokir laman video populer YouTube untuk mencegah ditayangkannya materi-materi yang menghina agama, demikian pejabat resmi negeri itu, Kamis. Pemblokiran itu dilakukan beberapa jam setelah Rabu kemarin Otoritas Telekomunikasi Pakistan (PTA) memerintahkan penyedia layanan Internet untuk menutup akses ke situs jejaring sosial Facebook menyusul kompetisi menggambar kartun Nabi Muhammad melalui laman itu. Wahaj-us-Siraj, CEO Nayatel, sebuah perusahaan penyedia jasa Internet, mengatakan bahwa PTA telah mengeluarkan perintah Rabu tengah malam untuk memblokir YouTube secepatnya. "Itu adalah perintah yang serius karena mereka meminta kami melakukan itu secepatnya dan segera memberitahukan (pemblokiran) itu kepada mereka," katanya kepada Reuters.

Allah akan tetap memelukmu walaupun smua orang pergi menjauh ..

Komisi Pemilihan Umum Korsel (National Election Commission/ NEC) membatasi penggunaan Twitter menjelang pemilihan umum. Kebijakan ini mengacu pada undang-undang pemilu yang melarang penggunaan poster, materi yang dicetak, video atau materi sejenis untuk kampanye hingga 180 hari sebelum hari pemungutan suara. Penggunaan Twitter untuk kampanye dibatasi sekadar untuk bertukar pandangan masing-masing kandidat. Pembatasan materi kampanye bertujuan untuk membatasi para kandidat yang berkantong tebal agar tidak jor-joran dalam kampanye untuk menarik simpati massa. Namun, pembatasan penggunaan Twitter menjelang pemilu itu menuai kritik.

10 Alasan Akun Facebook di Blokir

Ada 10 alasan yang mendasar kenapa akun facebook dapat diblokir, yaitu : 1. Tidak menggunakan nama asli. Jangan pernah menggunakan nama julukan karena Facebook bisa mengetahuinya. 2. Bergabung dengan Group terlalu banyak. Facebook hanya membatasi setiap user bergabung dengan 200 group saja. 3. Terlalu banyak mengirim pesan atau Wall di sebuah Group. Buat pengalaman aja aku pernah diblokir Facebook 3 kali karena sering melakukan ini.hehe.

Pemerintah Bisa Blokir Facebook

Pemerintah mempunyai peran strategis secara hukum untuk menyelesaikan polemik penggunaan jejaring sosial oleh anak dan remaja Indonesia dengan memberi sanksi tegas terhadap pelanggarnya, termasuk memblokir laman itu. Dosen hukum telematika UI Edmond Makarim mengatakan, melalui polisi, pemerintah berwenang meminta informasi tertentu kepada situs jejaring sosial untuk kepentingan penegakan hukum. "Pemerintah bahkan bisa memblokir jejaring sosial jika sudah dianggap mengganggu stabilitas negara," tegas peneliti senior Lembaga Kajian Hukum Teknologi Fakultas Hukum UI itu.

Awas, Jebakan Facebook dan Twitter

Enam puluh persen pebisnis mengaku bahwa Facebook merupakan situs jejaring sosial yang beresiko, demikian diungkap oleh vendor keamanan, Sophos. Sementara itu, pendapat serupa juga disampaikan Kaspersky Labs dengan menuding Twitter—situs microblogging yang tengah naik daun—menjadi situs jejaring nomor dua yang berisiko setelah Facebook. Sophos melakukan survai terhadap 502 profesional IT. Hasilnya, para pelaku bisnis itu memang melihat banyak malware dan spam yang berkeliaran di ranah maya.