Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Saraf

Bunuh Diri Disebabkan Bawaan Genetik

Studi terbaru menyebutkan, kecenderungan melakukan bunuh diri dipicu oleh kerusakan genetik yang mempengaruhi pertumbuhan sel syaraf. Temuan ini merupakan kelanjutan dari studi sebelumnya yang memperlihatkan bahwa perilaku bunuh diri bisa berlangsung turun temurun dalam sebuah keluarga. Para ilmuwan menganalisa varian genetik yang ada pada 394 pasien yang didiagnosa mengalami depresi, termasuk 113 orang pasien yang tercatat pernah melakukan upaya bunuh diri. DNA mereka kemudian dibandingkan dengan 366 partisipan sehat dari populasi umum yang berbeda. Hasilnya, ditemukan lima perubahan pada kode genetik pasien dengan riwayat pernah melakukan percobaan bunuh diri. Demikian keterangan yang dikutip dari Telegraph, Rabu (3/1/2010). Varian genetik yang disebut Single Nucleotide Polymorphisms (SNPs), mempengaruhi dua gen yang berhubungan dengan pertumbuhan dan pembentukan sel saraf.

"Ngeseks", Kok Minta Lewat Belakang?

Memiliki pasangan yang mahir dalam teknik bercinta memang menyenangkan. Namun, bagaimana bila pasangan suka melakukan hubungan lewat "belakang" alias seks anal? Meski sodomi atau hubungan seks yang dilakukan lewat dubur sering kali dilakukan oleh pasangan homoseksual, ternyata tak sedikit pria heteroseksual yang diam-diam ingin melakukan seks anal dengan istrinya. "Sekitar 15 persen sodomi dilakukan antarlaki-laki, sedangkan sodomi dengan istri sekitar 3 persen," kata pakar seksologi Prof Dr dr Alex Pangkahila, Sp And dari Universitas Udayana, Bali. Untuk kelompok heteroseksual, yang senang dengan sodomi pada umumnya merasa lebih terpuaskan dengan sodomi. "Mereka akan lebih puas karena jepitan otot-ototnya lebih kuat dibandingkan otot vagina," katanya.