Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Panglima Polem

Sejarah: Ini Dia Sniper Aceh Yang Berhasil Menembak JH Köhler

Perang Aceh pertama yang dipimpin oleh Kohler atau bernama lengkap Jenderal Johan Harmen Rudolf Köhler sebenarnya cukup sukses dengan berhasil mencaplok Mesjid kebanggaan rakyat Aceh, yaitu Masjid Raya Baiturrahman. Namun pada tanggal 14 April 1873 serangan Belanda tersebut berhasil membakar Mesjid Raya Baiturrahman, pagi itu pula Jenderal Johan Harmen Rudolf Köhler yang sedang berdiri diatas tembok sumur mesjid yang telah terbakar, dengan memeriksa/menginspeksi dari jurusan mana untuk menggempur Keraton Daruddunnia (Jantung Hati Kerajaan Atjeh). Tiba-tiba seorang penembak bangsa Aceh dalam posisi merunduk melepaskan tembakan dari jarak 100 meter dan mengenai jantung sang jenderal. Beberapa saat kemudian sang jenderal itu tewas. Peristiwa tersebut tentu mengejutkan para pasukan kompeni ini dan akhirnya sang pahlawan si pembunuh jenderal itu gugur diberondong peluru oleh pasukan kompeni.

Sejarah: Segelintir Kisah Panglima Polem

Oleh Junaidi Mulieng “SAYA sudah tiga tahun menemani Panglima,” ungkap lelaki tua itu. “Itu saya lakukan atas kerelaan dan keikhlasan hati saya. Tidak ada bayaran sedikit pun yang saya terima dan saya tidak mengharapkan apa-apa,” lanjutnya. Namanya Teungku Abdullah. Rambutnya sudah memutih. Dari kaki sampai wajahnya dipenuhi keriput. Ia menyandarkan tubuhnya yang lemas pada sebidang kayu yang jadi sekat tempat penyimpanan padi. Abdullah adalah penjaga arel permakaman Panglima Polem. “ Meunoe keuh meunyoe ka tuha, meusapeu hanjeut ta peubeut le (beginilah kalau sudah tua, tidak bisa kerja apa-apa lagi),”sambung Abdullah dengan suara parau. Ia mengenakan baju putih tua lengan panjang yang dilipat sebatas siku dan celana abu-abu. “ Ka lhee beuluen Abu saket, hana geujak sahoe (sudah tiga bulan Abu sakit, beliau tidak ke mana-mana),” ujar Yusuf, sang cucu yang mendampinginya.