Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Research in Motion

RIM Bikin Aplikasi Twitter untuk BlackBerry

Pengguna Twitter kini bebas mengakses layanan mikrobloging tersebut melalui smartphone dengan sejumlah aplikasi pihak ketiga semacam UberTwitter, Viigo, atau Snaptu. Namun, khusus buat pengguna BlackBerry, Research In Motion (RIM) akan merilis aplikasi Twitter untuk BlackBerry. Aplikasi yang masih dalam tahap beta tersebut sudah bisa digunakan saat ini. Namun, untuk sementara baru bisa diunduh dan digunakan pengguna tertentu yang mendapat undangan khusus untuk menjajalnya. "Twitter untuk smartphone BlackBerry akan segera tersedia untuk diunduh, sehingga Anda dapat melakukan semua kesukaan Anda di Twitter," demikian pernyataan RIM dalam situsnya.

Facebook Dan Blackberry Rukun Kembali

Tidak bekerjanya aplikasi Facebook di BlackBerry yang dikeluhkan banyak pengguna ternyata tak hanya di Indonesia tapi di seluruh dunia. Facebook mengakui hal tersebut terjadi karena terdapat masalah pada API (application programming interface) yang digunakan pengembang untuk membangun aplikasi. "Kami menghadapi masalah dengan API kami sehingga beberapa pengguna tidak bisa mengakses lewat perangkatnya saat ini. API ini didesain agar para mitra operator bisa menyediakan aplikasi Facebook yang mantap. Kami masih berupaya menyelesaikan masalah tersebut secepatnya," demikian pernyataan Facebook Seiring perubahan tampilan versi webnya, Facebook memang merilis API versi baru melalui blog developernya. GM Direct Sales PT XL Axiata, Handono Warih, yang sebelumnya menangani layanan BlackBerry XL sebelumnya mengatakan perubahan API ini kemungkinan tidak langsung diikuti dengan penyesuaian oleh Research In Motion (RIM) pada layanan BlackBerry-nya.

Langganan BlackBerry Bisa Tambah Mahal

Rencana penarikan pungutan universal service obligation (USO) dan biaya hak penggunaan (BHP) jasa telekomunikasi untuk BlackBerry sontak membuat para operator yang bermitra dengan Research in Motion (RIM) jadi bingung. Sebab, para operator tersebut mengaku telah membayarkan kewajiban BHP telekomunikasi dari total pendapatan kotor, yang tentunya juga termasuk untuk layanan akses internet BlackBerry. Menurut perwakilan juru bicara Indosat, Telkomsel, XL Axiata, dan Natrindo Telepon Seluler, dan Smart Telecom, penerapan rencana pungutan BHP terpisah ini sulit untuk dieksekusi dan rentan akan duplikasi pembayaran.