Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label privasi

Niat Baik Google Berujung Masalah Privasi

Image by Getty Images via @daylife Google Inc mengira melakukan hal baik bulan lalu dengan membuka sebuah kontes. Kontes seni tahunan itu padahal untuk menjembatani seluruh anak di Amerika Serikat (AS). Tindakan Google ini berubah menjadi kesempatan lain bagi kritikus Google mempertanyakan apakah pemimpin pencarian internet itu melangkahi batas privasi dengan mencari terlalu banyak informasi dari para penggunanya. Dalam hal ini, awalnya Google meminta orang tua memberi empat digit terakhir nomor Keamanan Sosial (identifikasi pribadi) anak berserta tanggal dan kota kelahiran guna memastikan tak adanya duplikasi entri atau pendaftaran.

2,5 Juta Umat Muslim Ancam Hengkang dari Facebook

Sekira 2,5 juta umat muslim pengguna Facebook mengancam akan hengkang dari situs jejaring sosial tersebut bila Facebook tak segera mengembalikan empat grup tentang Islam. Grup yang dihapus Facebook diantaranya, 'I love Mohammed' dan 'Quran Lovers'. Melalui komentar dan surat yang dikirimkan langsung ke Facebook, 2,5 juta umat muslim tersebut akan hengkang ke madina.com, sebuah jejaring yang diperuntukkan untuk umat muslim. Kekecewaan umat muslim tersebut juga masih terkait dengan rendahnya tanggung jawab Facebook merespon hal-hal yang menghina Islam seperti pelecehan di grup 'Everybody Draws Mohammed Day' beberapa waktu lalu. Dailymail, Sabtu (17/7/2010) melansir sejumlah komunitas muslim mengecam keras penghapusan grup terpopuler di kalangan umat muslim pengguna Facebook. dalam sebuah surat, sebuah kelompok muslim menyatakan, Facebook harus membuat aturan-aturan baru yang juga melarang seseorang melecehkan Islam. "Meskipun Anda mampu menjalankan kema...

Separuh User Cemas Soal Privasi Facebook

Berdasarkan survei, separuh pekerja di Amerika Serikat yang memiliki profil di Facebook dan MySpace khawatir akan privasi mereka. Seperti dikutip dari Yahoo News, survei Marist menunjukkan bahwa user yang berusia di atas 60 tahun memiliki kekhawatiran masalah privasi lebih besar. Sementara , wanita memiliki kekhawatiran lebih besar dibandingkan laki-laki. “Kita berada di era informasi. Beberapa orang khawatir, enggan dan gelisah akan tingkat informasi online. Ada elemen privasi yang membuat orang merasa tersesat,” kata Dr Lee Miringoff, direktur dari The Marist College Institute for Public Opinion. Baru-baru ini Facebook mengubah kebijakannya untuk memberi lebih banyak control pada pengguna atas banyaknya informasi profil yang bisa dilihat oleh public. Tindakan ini menuai protes dari pemantau privasi dan konsumen tentang susahnya mengubah pengaturan.

Lindungi Anak, Facebook Luncurkan "Tombol Panik"

Facebook meluncurkan aplikasi "tombol panik" pada situs jejaring sosial itu untuk melindungi pengguna golongan anak dan remaja. Tombol ini bila diklik akan melaporkan setiap upaya pelecehan seksual ke Pusat Perlindungan Eksploitasi Anak (CEOP) dan tim Facebook. Aplikasi itu juga akan muncul pada laman anak dan para remaja itu dengan menginformasikan bahwa "mereka terlindungi secara online." Peluncuran dilakukan menyusul debat berbulan-bulan CEOP dan Facebook yang awalnya menolak ide tersebut. CEOP, lembaga penegakan hukum di bawah kewenangan pemerintah, ditugaskan melacak pelaku pelecehan seks online, menuntut "tombol panik" dipasang di semua jejaring sosial sejak November lalu. Bebo menjadi jejaring sosial pertama yang menginstal "tombol panik", diikuti Myspace, namun Facebook menolak penambahan itu, dengan alasan sistem pengendalian mereka sudah cukup memadai.

Top Ten Ways to Monitor Your Kids on Social Networking

Social networking sites are no more a hub to keep up with friends, chat and share music, photos or videos, but a place for cyber crimes. Sites like MySpace, Facebook and Twitter have become the fastest growing social networking sites for teens and even kids to socialize with known and unknown faces. You must have read about teens posting explicit photos, sharing tales of drunken exploits and other negative behaviors. What's more, you might have also read stories of teens becoming victims of the sexual predators through the social networking sites. Let's have an insight of the most popular social networking site - Facebook.  As is evident, Facebook privacy controls are committed to protect the minors using Facebook - "Until their eighteenth birthday, minors don't have public search listings created for them, and the visibility of their information is limited to friends of friends and networks, even if they've chosen to make it available to everyone....

Fenomena Facebook Turun Drastis

Berdasarkan data bulanan dari Inside Facebook, penambahan pengguna Facebook di AS pada bulan Juni hanya 320 ribu. Angka itu jauh jika dibandingkan dengan 7,8 juta pengguna baru pada bulan Mei. Selain itu, situs jejaring sosial paling dominan ini telah kehilangan pengguna aktif yang berusia 18-25 tahun, 26-34 tahun, dan 35-44 tahun. Salah satu kemungkinan penyebab fenomena ini adalah kontroversi pada bulan Mei dan Juni yang menyangkut kebijakan privasi Facebook. Selain itu, penurunan jumlah ini kemungkinan disebabkan kelainan statistik atau perubahan dalam sistem pengiklanan, ujar pihak Inside Facebook. Facebook mengatakan saat ini mereka memiliki 125 juta pengguna aktif di Amerika Serikat. Berdasarkan keterangan Inside Facebook, sekitar 41% penduduk Amerika memiliki akun Facebook, jumlah yang hampir mendekati pengguna di Inggris (44%) dan Kanada (48%). Sebagai perusahaan private, pendapatan Facebook tidak dibuka untuk umum, tetapi perusahaan telah mengkonfirmasi bahwa mereka ...

Jerman Adukan Facebook ke Ranah Hukum

Pihak berwenang di Jerman telah melayangkan aduan hukum untuk melaporkan Facebook. Situs jejaring sosial tersebut dinilai telah menyimpan data pribadi orang-orang yang bukan anggota Facebook untuk disebarkan guna kepentingan pemasaran. Di bawah undang-undang privasi Jerman, Facebook bisa dikenai denda hingga puluhan ribu Euro. "Kami pikir dengan menyimpan data dari pihak ketiga dalam konteks ini, sama saja dengan melawan hukum privasi data," kata Direktur Data Protection Authority Hamburg, Yohanes Caspar. Dikutip detikINET dari BBC, Kamis (8/6/2010), Caspar mengatakan bahwa pihaknya telah menerima sejumlah keluhan dari orang-orang yang bukan anggota Facebook, namun mengaku informasi tentang mereka ada dalam situs tersebut. Mereka menuduh Facebook telah mengambil data pribadi non Facebooker tanpa izin. Sementara itu, Facebook sendiri membenarkan adanya surat aduan tersebut. Perusahaan milik Mark Zuckerberg tersebut diberi waktu hingga 11 Agustus 2010 untuk menjawab penga...

Main Facebook Nantinya Harus Bayar?

Jutaan pecandu Facebook di seluruh dunia khawatir bahwa suatu hari nanti akan diharuskan untuk membayar saat menggunakan halaman situs itu. Selama konferensi pers yang diadakan baru-baru ini, CEO Facebook Mark Zuckerberg mengatakan bahwa selama para pengguna Facebook memiliki perhatian terhadap masalah privasi, pertanyaan tentang apakah Facebook akan memungut bayaran atau tidak untuk layanannya akan menyita perhatian yang sangat besar, di antara pengguna laman tersebut yang berjumlah sekitar 500 juta Tetapi apakah ketakutan ini dibenarkan? “Kami sama sekali tidak punya rencana untuk memungut bayaran bagi layanan-layanan dasar di Facebook,” ujar juru bicara Facebook, Larry Yu Berdasarkan keterangan pegawai Facebook, seperti dikutip darii CNN, alasan tidak akan dikenakan biaya akses karena wall to wall berbayar bertentangan dengan misi perusahaan yang membuat dunia lebih terbuka dan terhubung.