Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label BBM

Berita Mahasiswa Tewas Gantung Diri karena DP BBM Teridentifikasi HOAX

Ada yang aneh dengan beberapa foto atau gambar hasil screenshot yang beredar di linimassa, salah satunya dengan tulisan huruf kapital yang mungkin bisa disebut headline yang bisa Anda baca seperti tampak di atas. Foto yang dishare oleh banyak pengguna 'kicauan' ini sebenarnya bisa merusak citra dan pemahaman orang awam. Dari hasil pantauan, cover surat kabar yang digunakan (template) bisa dipastikan Radar Sorong (grup JPNN) dengan sedikit tulisan atas yang kepotong.

Internet Giring Perubahan atau Autis Sosial?

Protes massal politik di seluruh Mesir memaksa pemerintah mematikan media sosial yang digunakan warga untuk menggalang unjukrasa. Internet bisa menggiring perubahan sosial. Sosiolog Universitas Indonesia M Iqbal Djajadi menyatakan, pengaruh media sosial sangatlah besar. Beberapa kasus seperti yang terakhir di Mesir, peran media sosial melalui internet dan jejaring sosial sangat besar. Biasanya massa menggunakan Facebook, Twitter, SMS, BBM, dll. Dalam konteks ilmu sosial, orang sering kali membicarakan demokrasi dalam pengertian yang sebenarnya. “Sementara yang kita bicarakan (media sosial) adalah tentang masyarakat di masa akan datang”. Sejumlah sosiolog meramalkan kemungkinan adanya masyarakat modern yang kini bergerak ke arah yang jauh lebih demokratis. Topik bahasan akan berubah menjadi demokrasi elektronik.

Lebaran, Pengguna BlackBerry Tinggalkan SMS

oleh : Haryo Adjie Nogo Seno Kemajuan teknologi jelas membawa implikasi pada bergesernya gaya hidup. Salah satu yang nyata menjelang Lebaran yakni bergesernya gaya berkirim pesan ditengah masyarakat. Sebelum tahun 2002, ucapan Selamat Lebaran masih populer menggunakan jasa surat ber-perangko, tapi setelah dibukanya layanan SMS lintas operator dan berlakunya sistem SKA (sender keep all), gaya berkirim pesan Lebaran mulai bergeser. Walau pesan lewat surat tetap punya segmen sendiri, seperti di level korporat misalnya. Dengan pola SKA, memberi 'hawa sejuk' bagi operator untuk memberikan tarif SMS yang lebih murah lewat bungkus program promo. Dahsyatnya penggunaan SMS saat Lebaran bisa dilihat dari antisipasi operator dalam menangani trafik. Sebagai ilustrasi Telkomsel menyebut kapasitas SMSC ( Short Message Service Center ) mencapai 80.000 SMS per detik dan Indosat dengan bilangan 900 juta SMS per menit.

RIM: Minimal 100 Teman di Blackberry Messenger

Pertumbuhan pengguna Blackberry di Indonesia ternyata benar-benar marak. Hal ini terlihat dengan banyaknya pengguna Blackberry Messenger di Indonesia. "Salah satu contoh adalah penggunaan aplikasi Blackberry Messenger. Orang Indonesia rata-rata memiliki minimal 100 teman di messenger kami. Selain itu, paling sedikit mereka bergabung dengan 15 grup," ujar Johan Kremer, Head of SEA Alliances RIM, di sela Kuliah Perdana bertema Peluang Industri Kreatif di Era Mobile Lifestyle di Universitas Multimedia Nusantara, Serpong, Tangerang, Senin (23/8/2010). Ditambahkan Kremer, saking potensialnya, RIM pun memiliki tantangan besar untuk menghantarkan data ke pengguna dengan kapasitas seminim mungkin, meski distribusi data di Blackberry telah mengalami kompresi sedemikian rupa.

Blackberry Messenger Hina Bangsa Indonesia?

Kreativitas anak bangsa di Bidang Teknologi informasi sebenarnya tak tertinggal dengan bangsa-bangsa lainnya. Baru- baru ini PT Intouch Innovate Indonesia (InTouch) mengembangkan layanan Messaging lokal, IM-ku. Menurut CEO Intouch Kendro Hendra, aplikasi ini merupakan aplikasi layanan Messenger yang dikembangkan anak bangsa. "Memang masih sangat jauh untuk mengalahkan aplikasi besar seperti Yahoo Messenger (YM), atau Blackberry Messenger (BBM) tapi ini adalah karya bangsa yang patut dibanggakan. Maaf-maaf saja, bisa dibayangkan saat dua orang pengguna Blackberry chatting-an, data mereka harus lari dulu ke server RIM di Kanada, dan itu kan sama saja menghina Indonesia," kata Hendro saat peluncuran aplikasi chat IM-Ku, di ajang ICS, Jumat (16/7/2010) kemarin. "Anak bangsa juga bisa kok membuat aplikasi chat, dan kita semuanya pakai lokal, bandwidth lokal, jadi relatif cepat dan murah, bukan bandwidth internasional," katanya.