Facebook meluncurkan aplikasi "tombol panik" pada situs jejaring sosial itu untuk melindungi pengguna golongan anak dan remaja. Tombol ini bila diklik akan melaporkan setiap upaya pelecehan seksual ke Pusat Perlindungan Eksploitasi Anak (CEOP) dan tim Facebook. Aplikasi itu juga akan muncul pada laman anak dan para remaja itu dengan menginformasikan bahwa "mereka terlindungi secara online." Peluncuran dilakukan menyusul debat berbulan-bulan CEOP dan Facebook yang awalnya menolak ide tersebut. CEOP, lembaga penegakan hukum di bawah kewenangan pemerintah, ditugaskan melacak pelaku pelecehan seks online, menuntut "tombol panik" dipasang di semua jejaring sosial sejak November lalu. Bebo menjadi jejaring sosial pertama yang menginstal "tombol panik", diikuti Myspace, namun Facebook menolak penambahan itu, dengan alasan sistem pengendalian mereka sudah cukup memadai.
Just Hack from Blogspot, anything about World from Hack