Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Psikologi

Awas, Blackberry Bikin Lemah Otak

Memiliki telepon selular cerdas semacam Blackberry memang menyenangkan bagi sebagian orang. Dengan Blackberry, aktivitas berkirim email, chatting, hingga berselancar di internet bisa dilakukan bersamaan, kapan saja, dan di mana saja. Namun, tahukah Anda, di balik kemudahan yang diberikan, karakter Blackberry yang mampu membuat penggunanya melakukan sejumlah hal dalam waktu bersamaan (multitasking), itu justru berisiko melemahkan kerja memori di otak. Hal itu terungkap melalui sebuah penelitian tentang kemampuan otak untuk membentuk kenangan yang dilakukan sejumlah ahli syaraf dari New York University (NYU), Amerika Serikat.

10 Tes Kesehatan yang Harus Diketahui Oleh Wanita

Apa saja tes kesehatan yang sebaiknya dilakukan selama satu tahun? Seringkali kita bingung apa saja yang harus kita periksakan terutama jika merasa kesehatan kita selama ini baik-baik saja. Para dokter dan pakar menyarankan ada 10 tes yang sebaiknya wanita lakukan setiap tahun. 1. Mammogram Lewat sebuah penelitian baru, para pakar tidak menyarankan adanya tes mammogram untuk wanita berusia 40-49 yang tidak memiliki risiko kanker payudara. Para ilmuwan khawatir tentang overdiagnosis, positif palsu, dan tidak perlu biopsi dan radiasi. Sekarang ini para dokter lebih menyarankan wanita berusia 50 atau lebih tua untuk melakukan pemeriksaan mammogram tiap dua tahun.

Elegi Cinta: Makna dan Perjalanannya

Keinginan untuk memiliki pasangan untuk pendamping hidup seperti sudah menjadi insting kita sebagai makhluk hidup. Perjalanan mencari pasangan pun berliku-liku. Ada cerita cinta monyet yang kita alami sewaktu remaja, lika liku putus-nyambung, sampai akhirnya ke pelaminan. Namun seiring berjalannya waktu dengan pasangan,dengan naik-turunnya perasaan kita dengan pasangan, kadang terbersit pertanyaan, “Apa aku benar-benar cinta pasanganku?”. Pertanyaan tersebut tentunya hanya bisa dijawab oleh kita sendiri, namun Robert Sternberg, seorang ilmuwan psikologi sosial, telah mencoba menelaah apa itu cinta dan membagi cinta menjadi beberapa kategori dan menamakan teorinya dengan “Triangular Theory of Love”.

Menyusui Saat Hamil

Hamil lagi saat masih menyusui sering terjadi di dalam budaya/ bangsa mana saja. Dalam budaya kita ada kebiasaan untuk segera menghentikan menyusui ketika diketahui hamil lagi. Pandangan ini tidak betul sepenuhnya. Pada sebagian besar wanita, menyusui saat hamil sebetulnya oke-oke saja selagi yang bersangkutan cukup makan dan minum. Dalam kondisi-kondisi tertentu memang sebaiknya tidak dilakukan seperti ada riwayat persalinan kurang bulan, riwayat keguguran dan riwayat perdarahan. dalam kondisi2 diatas menyusui dihindari karena saat bayi mengisap puting maka akan keluar hormon oksitosin yang fungsinya merangsang kelenjar susu agar mengeluarkan ASI.

Rasa Bosan Percepat Kematian

Jangan biarkan rasa bosan dalam pekerjaan menghantui Anda. Saat rasa bosan datang segera lakukan sesuatu untuk menghilangkannya, seperti berlibur atau melakukan hal baru. Sebab menurut penelitian yang dipublikasi dalam International Journal of Epidemiology, edisi April, rasa bosan bisa membuat kematian datang lebih cepat. Annie Britton dan Martin Shipley dari University College London, mengungkap rasa bosan memang tidak langsung "membunuh". Tetapi, rasa bosan membuat seseorang cenderung bersikap negatif, seperti kecanduan alkohol, narkotika, dan mendatangkan masalah kesehatan dan psikologis akut.

Penggunaan Internet Berlebihan Memicu Depresi

Sebuah peringatan bagi para pecandu internet. Orang yang menghabiskan banyak waktu untuk berselancar di internet, ternyata lebih cenderung menunjukkan tanda-tanda depresi. Tetapi masih belum jelas, apakah penggunaan internet menyebabkan depresi atau penderita depresi yang cenderung tertarik dengan internet. Ini adalah hasil penelitian yang dilakukan psikolog dari Universitas Leeds, London. Ilmuwan universitas tersebut baru-baru ini menemukan sebuah bukti "mengejutkan" bahwa beberapa pengguna yang keranjingan internet mengembangkan sebuah kebiasaan kompulsif, yakni menggantikan interaksi sosial mereka dalam kehidupan nyata dengan ruang perbincangan online serta bergaul lewat situs-situs jejaring sosial.

Tren Bunuh Diri dari Gedung Tinggi

Depresi merupakan penyebab seseorang melakukan bunuh diri. Depresi yang menyebabkan seseorang bunuh diri tersebut menurut pandangan psikolog Mintarsih A latif ada 2 jenis, yakni depresi yang secara sadar atau depresi yang di luar kesadaran atau sakit jiwa. Kalau bunuh diri yang dilakukan seseorang yang mengalami depresi secara sadar akan dilakukan dengan kesadaran penuh. Dia menyadari apa yang dilakukannya dan punya alasan untuk itu (melakukan bunuh diri). Sementara jika di luar kesadarannya, seseorang melakukan bunuh diri karena ada perintah dari sesuatu yang masuk ke dalam pikirannya.