Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Dunia Maya

Kuliah Gratis di Dunia Maya

Dahulu kala nenek moyang mencari wangsit dengan bertapa di goa, lalu pada masa modern orang mendapat pencerahan lewat buku bacaan. Kini, ketika teknologi informasi kian canggih, kita bisa memperolehnya dengan instan lewat jaringan sosial di dunia maya seperti Twitter. Demikian serentetan kiriman Goenawan Mohamad, penyair dan cendekiawan, di jaringan sosial maya Twitter selama dua hari, pertengahan Juli lalu. Pesan itu dikemas dalam pesan tak lebih dari 140 karakter. Saat disatukan, dengan jumlah total 109 kiriman, terbaca adanya gagasan utuh yang relevan untuk menanggapi situasi inteleransi di negeri ini. Catatan itu bisa kita tafsirkan lebih luas. Bukankah masyarakat di sini juga kerap melakukan kekerasan atau penghakiman atas nama Tuhan dan agama, sebagaimana di Perancis abad pertengahan itu? Padahal, segala perbedaan itu semestinya membuat hidup lebih dinamis dan indah. Harap diingat, catatan ini bukan ditulis di halaman buku atau disampaikan seorang dosen ruang ...

Kalah Saing dengan Pornografi Internet, Klub Bugil Bangkrut

Peredaran pornografi di internet memang dahsyat dengan berbagai macam dampak. Bahkan sebuah klub bugil legendaris yang biasa menyajikan tarian telanjang bagi para pengunjungnya bangkrut gara-gara tidak kuat bersaing dengan konten mesum di dunia maya. Klub di Seattle, Amerika Serikat bernama Lusty Lady ini sudah mengabari para pegawai akan segera tutup. Di samping tekanan krisis ekonomi, pornografi internet juga dipersalahkan sebagai biang bangkrutnya klub tersebut. "Fakta bahwa Anda bisa mendapatkan pornografi kualitas tinggi dengan jumlah besar secara gratis di internet telah membuat dampak nyata (bagi kami)," ucap Darrel Davis, General Manager di Lusty Lady.

Taati Etika Berinternet, Yuk!

”Tidak boleh menggunakan komputer untuk melukai orang lain”, itulah isi nomor satu dari ”10 Etika Komputer” dari Computer Ethics Institute, Amerika Serikat. Etika ini banyak diadopsi untuk merumuskan etika berinternet secara umum. Tak ada aturan baku karena etika kan sifatnya tak tertulis. Etika lebih bersifat filosofis. Untuk konteks dunia teknologi informasi, bersifat borderless alias tak mengenal batas negara dan mengayomi semuanya. Bagi netizen, dia lebih tinggi nilainya daripada perangkat hukum yang dibuat negara. Lalu, bagaimana jika etika berinternet atau netiket kita langgar? Hmmm..., pasti kalian tidak lupa, kan? Di Bogor, kasus penghinaan lewat Facebook menggiring seorang cewek divonis bersalah oleh pengadilan dengan hukuman dua bulan 15 hari. Enggak keren kan, gara-gara sembrono di dunia maya, hidup kita dihantui stempel ”narapidana” dalam kasus yang tak seharusnya terjadi.

Pegawai Pentagon Belajar Retas Komputer Sendiri

Departemen Pertahanan Amerika Serikat di Pentagon melatih pegawainya agar bisa meretas atau meng-hack jaringan komputer mereka sendiri. "Untuk mengalahkan peretas, Anda harus berpikir seperti mereka," kata Jay Bavisi, Presiden International Council of Electronic Commerce Consultants atau EC-Council seperti yang dikutip CNN. EC-Council adalah salah satu perusahaan yang dipilih oleh Pentagon untuk mengawasi pelatihan para pekerja Departemen Pertahanan (Dephan) Amerika Serikat (AS) yang berhubungan dengan keamanan komputer dan memberikan sertifikat ketika pelatihan itu selesai.

Ini Dia, Selebriti Internet 2010

Majalah Forbes merilis daftar tahunan berisi para pesohor internet. Mereka jadi selebritas bukan karena sering nampang di depan kamera, namun karena pengaruhnya di jagad maya. Untuk daftar berikut, Forbes melibatkan Google guna mengukur sosok yang paling sering dirujuk di website, Alexa untuk melihat ranking trafik homepage mereka, serta Factiva untuk memantau penyebutan nama di TV atau radio. Kemudian, penghitungan terakhir dilihat dari jumlah follower di Twitter. Hasil yang didapat, pendiri blog gosip Mario Lavandeira ada di posisi puncak. Situsnya bernama Perez Hilton yang ia juluki sebagai "situs paling dibenci di Hollywood" memang menjadi situs yang kontroversial.

Tak Perlu UU Baru, Pihak Berwajib Harus Lebih Aktif

Terungkapnya sindikat trafficking dan prostitusi melalui situs jejaring sosial semacam Facebook menimbulkan kekhawatiran meluas. Pihak berwajib dinilai harus lebih aktif menangani kasus kejahatan cyber semacam ini. Pengamat media sosial Nukman Luthfie menyebutkan, terungkapnya kasus ini dijadikan pembelajaran bagi divisi yang menangani cyber crime, dan pemerintah tentu saja, agar lebih aktif menangani kasus berkaitan dengan media sosial.

Ramalan Isu Kejahatan Dunia Maya

Kejahatan dunia maya di tahun 2010 akan terjadi pergeseran jenis-jenis serangan terhadap pengguna. Kalau sebelumnya serangan melalui situs web dan aplikasi akan bergeser ke serangan yang berasal dari jaringan file sharing. Demikian ramalan isu kejahatan yang diramu Kaspersky Lab tentang isu kejahatan dunia maya di 2010. Dalam siaran pers yang diterima suarasurabaya.net, Rabu (16/12), pada tahun 2008, analis perusahaan memperkirakan kenaikan jumlah epidemi global. Ramalan tersebut terbukti akurat. Tahun 2009 didominasi oleh program-program jahat yang canggih dengan fungsi rootkit, worm Kido (yang dikenal juga sebagai Conficker), serangan web dan botnets, SMS penipuan dan serangan pada jaringan sosial.

Facebook Ideal Alami Serangan Dunia Maya

McAfee melaporkan jejaring sosial akan menghadapi eskalasi serangan peretas pada 2010. Penegakan hukum diharapkan membuat gebrakan memerangi kejahatan dunia maya itu. “Ledakan aplikasi Facebook dan layanan lainnya akan menjadi ranah ideal bagi kejahatan dunia maya yang akan mengambil keuntungan sesama teman yang saling percaya untuk mengklik link yang potensial mengandung ancaman berbahaya,” ujar McAfee.