Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Seks Bebas

MMI: Regulasi Pornografi Berdasarkan Syariat Islam Solusi Free Sex

Menanggapi santernya pemberitaan  Hasil survei Badan Kordinasi dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) mengenai tingkat keperawanan remaja di Jabodetabek , MMI menilai Pemerintah tidak perlu menyalahkan pihak sekolah atau remaja soal banyaknya remaja yang melakukan hubungan pranikah. "Pemerintah tidak perlu menyalahkan sekolah dan remaja, dan tidak perlu ada pendidikan seks sejak dini," kata Majelis Mujahidin Indonesia , Sobarin Sakur di Gedung MUI, Selasa (30/11/2010). ...perlu adanya ketegasan pemerintah dalam regulasi soal pornografi yang jelas dan Indonesia harus memakai Syariat Islam," imbuhnya... Sebaliknya lanjut Sobarin, pendidikan yang diperlukan adalah pendidikan akhlak karena dalam pendidikan akhlak diatur hubungan pria dan wanita. "Lainnya adalah perlu adanya ketegasan pemerintah dalam regulasi soal pornografi yang jelas dan Indonesia harus memakai Syariat Islam," imbuhnya.

Bahaya Jika Terlalu Banyak SMS-an

Dewasa ini remaja makin ketagihan SMS hingga betah berjam-jam menyendiri. Terlepas dari apapun materi Short Message Service (SMS), aktivitas tersebut menimbulkan banyak dampak buruk. Sebuah studi oleh Case Western Reserve School of Medicine di Cleveland, Ohio , AS menemukan efek buruk bagi remaja yang telah mengirim lebih dari 120 SMS sehari. Para remaja itu cenderung akan merokok, minuman keras dan melakukan hubungan seks bebas. Selain itu, remaja kebanyakan SMS juga akan menderita stress, kurang tidur dan terganggu konsentrasi belajarnya. Belum lagi persendian tulang di pergelangan tangan juga terancam cidera. Ini merupakan temuan terbaru terkait perkembangan maraknya para remaja keranjingan SMS di seluruh dunia.

Konsultasi Agama: Antara Jodoh dan Keperawanan

Assalamu’alaikum wr. wb. Ustad Awa, Saya pernah berpacaran dengan seorang pria, selama 4 tahun. Karena kami menganggap keseriusan kami yang segera menikah kami pun dengan sadar melakukann hubungan intim. Tapi takdir bicara lain. Lima bulan sebelum kami akan menikah, dia mengalami kecelakaan di Surabaya. Meninggal. Saya sempat depresi. Masa depan saya seolah sudah hancur. Itu peristiwa 5 tahun lalu. Sekarang, usia saya sudah 29 tahun. Setelah itu, saya berpacaran dengan 3 pria, dalam waktu yang berbeda. Dan, saya berusaha jujur kepada setiap pacar saya, bahwa saya sudah tidak perawan lagi. Saya tidak ingin mereka tahu setelah kami menikah. Tapi apa akibatnya, saya ditinggalkan. Pacar pertama menghina, memaki saya 'sundal'. Yang kedua mengatakan saya 'ahli neraka'. Yang ketiga bahkan menginginkan saya melakukan hubungan intim dengannya, tapi saya menolak. Dan dia marah sekali, memaki, dan memutuskan cinta saya.

Tips Hindari Kanker Serviks

Miliki pola makan sehat, yang kaya dengan sayuran, buah dan sereal untuk merangsang sistem kekebalan tubuh. Rutinlah mengkonsumsi asupan yang mengandung karoten, vitamin A, C, dan E, dan asam folat. Hindari merokok. Banyak bukti menunjukkan penggunaan tembakau dapat meningkatkan risiko terkena kanker serviks. Hindari seks sebelum menikah atau di usia sangat muda atau belasan tahun. Hindari berhubungan seks selama masa haid. Tips ini terbukti efektif untuk mencegah dan menghambat terbentuknya dan berkembangnya kanker serviks. Hindari berhubungan seks dengan banyak partner. Jalani tes Pap smear secara teratur. Saat ini tes Pap smear bahkan sudah bisa dilakukan di tingkat Puskesmas dengan harga terjangkau.

Makin Banyak Remaja Lakukan Seks Pranikah

Mitos bahwa remaja kita kebal dari perilaku seks bebas mulai pudar. Beberapa penelitian perilaku seksual remaja menyebutkan, dari tahun ke tahun terjadi peningkatan angka remaja yang sudah pernah berhubungan seks.

Gonta-Ganti Pasangan Rentan Penyakit Seksual

Penyakit kelamin akibat hubungan seks bebas semakin meningkat. Masyarakat mesti memahami efek sampingnya. Ada delapan penyakit menular seksual (PMS) akibat gonta-ganti pasangan. Kasus penyakit menular seksual yang sering dijumpai, seperti sifilis, gonorrhoe dan HIV/AIDS. Selain masih dianggap tabu dibicarakan, sebagian besar orang­tua tidak memberikan pen­didikan seks pada anak-anaknya sejak usia dini. Padahal, mem­be­rikan pendidikan seks sejak masa pertumbuhan akan menjauhkan mereka berperilaku negatif. Punya perilaku negatif tak ha­nya merusak masa depan, tapi juga bisa memicu berbagai pe­nyakit. Sebab, seks bebas juga di­pe­ngaruhi gaya pacaran kaum remaja yang telah melewati batas normal. Selain faktor pendi­dikan, kelainan jiwa ikut mem­pe­ngaruhi kehidupan seks. Fe­no­mena itu bisa dilihat pada kasus so­domi atau pedofilia anak di ba­wah umur yang diikuti praktek mut­ilasi yang baru-baru ini terjadi.

Video: Eksekusi Mahasiswa Budi Luhur November 2009

Dan untuk kebenaran dalam video tersebut masi di selidiki pihak kampus untuk kebenarannya dan ada sumber dari mahasiswa kalau itu memang mahasiswi di sini dan dia berinisial IR yang merupakan mahasiswi angkatan 2009. Ini adalah suatu pelajaran buat kita semua mungkin dengan adanya video eksekusi mahasisi BL ini tidak ada video yang sama muncul, akan merugikan dirinya sendiri.

Mitos Keperawanan Bikin Takut

Cerita bahwa keperawanan bisa hilang karena jatuh dari sepeda sungguh meresap pada gadis ini, sampai ia ketakutan menjelang hari pernikahannya. Padahal, tidak ada bukti ilmiah bahwa keperawanan hilang akibat jatuh dari sepeda. “Saya seorang gadis berumur 27 tahun, berencana menikah tahun ini. Masalahnya, saya selalu khawatir, bahkan takut dengan keadaan saya. Saya sudah tidak perawan lagi, meskipun hilangnya keperawanan saya bukan karena suka melakukan hubungan seks bebas. Waktu berumur 12 tahun, saya mengalami kecelakaan, jatuh dari sepeda. Sampai saat ini saya masih takut mengatakannya kepada calon suami, takut dia tidak percaya dan menuduh saya yang bukan-bukan.

Bidadari Jakarta

Benarkah Demikian?