Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dengan label Hamil

Foto dan Facebook Baby Niken

Inilah Mitos Kehamilan yang Harus Anda Tolak

Kehamilan adalah karunia Allah dan nikmat tersendiri bagi wanita. Kebahagiaan yang tentunya sangat diidamkan oleh setiap keluarga, kehadiran si buah hati yang dinanti. Saat seorang wanita hamil, biasanya akan banyak diberi nasihat oleh kerabat, keluarga, teman juga dari orang sekelilingnya, tentang pantangan dan keharusan selama masa kehamilan. Walaupun maksud mereka adalah demi kebaikan, tetapi tidak semua dari nasihat kehamilan itu benar secara medis maupun ilmiah. Karena kebanyakan hanya berdasarkan mitos atau kepercayan turun-temurun yang jauh dari kenyataan. Oleh karenanya bila anda hamil sebaiknya selalu menyampaikan informasi yang anda dapatkan kepada dokter atau referensi buku yang dapat dipercaya, sehingga anda mengetahui apa kebenarannya. Jangan hanya mengikuti sesuatu yang anda sendiri tidak mengetahui alasan dan kenyataannya.

Test Kit Penghitung Jumlah Sperma

Tes kesuburan praktis sekarang tidak hanya untuk wanita lagi. Sebuah perangkat baru yang tampak sangat mirip dengan test ovulasi dan tes kehamilan yang gunanya untuk mengecek sperma akan segera tersedia di Eropa, dan sedang meununggu persetujuan FDA untuk pemasaran di Amerika Serikat. Test ini ditujukan untuk pasangan yang telah berusaha untuk hamil selama beberapa bulan, dan belum siap untuk mencari bantuan profesional. Produk ini harganya sekitar $ 25. Lumayan mahal kalau untuk ukuran Indonesia. (Pemeriksaan analisa sperma di Lab Prodia gak sampai Rp.100 ribu). Sedangkan di Amerika sana biaya pemeriksaan di lab bisa mencapai $ 65 hingga $ 250, dan sering tidak ditanggung oleh asuransi. Test ini cukup akurat, cuma tidak meberikan hasil kwantitatif, melainkan hanya berupa nilai batas saja. Misalnya jumlah sperma di bawah 5 juta jika test stripnya hanya nergaris satu, atau diatas 20 juta jika test strpnia begaris dua (nilai normal) (LIHAT GAMBAR DIBAWAH)

'ellaOne' Pil Kondar Jenis Baru

Pil Kontrasepsi darurat (kondar) jenis baru ini lebih efektif daripada yang sebelumnya dipakai untuk mencegah kehamilan pada wanita yang melakukan hubungan seks yang tidak aman dan juga bekerja lebih lama, sampai lima hari (dibanding 3 hari pada pil sebelumnya). Levonorgestrel, adalah bahan yang paling banyak digunakan pada pil kontrasepsi darurat, hanya efektif jika dipakai dalam waktu tiga hari setelah berhubungan seks. Pil kondar jenis sebelumnya ini dijual dengan berbagai nama merek termasuk Levonelle dan Plan B, serta tersedia di lebih dari 140 negara, termasuk Indonesia. Dalam hampir 50 negara-negara tersebut pil kondar bisa dibeli tanpa resep.

Alat KB IUD (Intrauterine Device)

Intrauterine device (disingkat IUD) adalah alat kecil berbentuk-T terbuat dari plastik dengan bagian bawah-nya terdapat tali halus yang juga terbuat dari plastik. Sesuai dengan namanya IUD dimasukkan ke dalam rahim untuk mencegah kehamilan. Pemasangan bisa dengan rawat jalan dan biasanya akan tetap terus berada dalam rahim sampai dikeluarkan lagi. IUD mencegah sperma tidak bertemu dengan sel telur dengan cara merubah lapisan dalam rahim menjadi sulit ditempuh oleh sperma. Terdapat2 jenis IUD : IUD dengan tembaga dan IUD dengan hormon (dikenal dengan IUS = Intrauterine System ). IUD tembaga (copper) melepaskan partikel tembaga untuk mencegah kehamilan sedangkan IUS melepaskan hormon pregestin.

Menyusui Saat Hamil

Hamil lagi saat masih menyusui sering terjadi di dalam budaya/ bangsa mana saja. Dalam budaya kita ada kebiasaan untuk segera menghentikan menyusui ketika diketahui hamil lagi. Pandangan ini tidak betul sepenuhnya. Pada sebagian besar wanita, menyusui saat hamil sebetulnya oke-oke saja selagi yang bersangkutan cukup makan dan minum. Dalam kondisi-kondisi tertentu memang sebaiknya tidak dilakukan seperti ada riwayat persalinan kurang bulan, riwayat keguguran dan riwayat perdarahan. dalam kondisi2 diatas menyusui dihindari karena saat bayi mengisap puting maka akan keluar hormon oksitosin yang fungsinya merangsang kelenjar susu agar mengeluarkan ASI.

Waspada, Ibu 40 Tahun Berisiko Lahirkan Anak Autis

Peneliti University of California menemukan bahwa ibu yang lebih tua berisiko lebih besar memiliki anak autisme dibandingkan perempuan yang melahirkan pada usia yang lebih muda. Peneliti memeriksa rekam data dari hampir 5 juta anak di California selama tahun 1990 dan 1999. Dalam rentang waktu ini, angka kejadian autisme meningkat sebesar 600 persen di seluruh negara bagian. Studi menemukan, setiap pertambahan usia lima tahun, risiko perempuan memiliki anak autisme meningkat sebesar 18 persen. Artinya, perempuan yang melahirkan di usia 40 atau lebih berisiko 50 persen lebih besar memiliki anak dengan autisme dibandingkan perempuan yang melahirkan di usia antara 25 dan 29, dan berisiko 77 persen lebih besar memiliki anak autisme dibandingkan perempuan yang melahirkan sebelum usia 25.

Posisi Melahirkan dalam Persalinan

Posisi dalam persalinan dan kelahiran sangat penting,karena akan membantu menjadi lebih nyaman selama proses persalinan. Beberapa posisi juga akan membantu mempercepat proses persalinan. Banyak dari posisi ini dapat dilakukan dengan atau tanpa bantuan pasangan, suami, doula atau perawat. Dengan mengenal dan melatihnya sebelum persalinan akan membuat posisi2 ini lebih familier serta lebih nyaman dalam persalinan. Tidak ada posisi yang sempurna untuk persalinan, tetapi sering perubahan posisi selama persalinan dapat membantu menajdi rileks dan tetap dapat mengendalikan rasa sakit. Cobalah berbagai posisi sampai menemukan satu yang membuat ibu merasa paling nyaman. Secara umum ada 5 posisi utama dalam persalinan yang bisa di pilih:

Kesehatan: Penyakit Hydrosalpinx

Hydrosalpinx adalah kondisi dimana terjadi sumbatan pada saluran telur wanita (tuba fallopii) dan terisi cairan (hidro). Melebarnya tuba akibat cairan ini bisa bervariasi dalam ukuran tergantung jumlah cairan yang ada. Diagnosis dapat dilakukan dengan berbagai teknik antara lain USG, laparoslopi, atau dengan Histerosalfingografi (HSG). Gambaran HSG pada hydrosalpinx Gambaran USG pada Hydrosalpinx Gambaran Laparoskopi pada hydrosalpinx

Mimisan Sering Terjadi Saat Kehamilan

Mimisan cenderung lebih sering terjadi selama kehamilan. Kehamilan menyebabkan pembuluh darah di hidung melebar (dilatasi), sehingga suplai darah lebih banyak dan tekanan pembuluh meningkat, yang mana pada pembuluh darah yang halus bisa rusak/pecah sehingga terjadi perdarahan pada hidung (mimisan). Umumnya mimisan yang minor tidak berbahaya, tetapi tidak jarang menimbulkan kepanikan pada penderitanya. Mimisan bisa terjadi pada kondisi-kondisi seperti ketika terserang flu, infeksi sinus, alergi, atau ketika selaput di hidung kering (saat cuaca dingin, ruangan ber-AC). Kondisi medis tertentu dapat menyebabkan terjadinya mimisan seperti tekanan darah tinggi atau kelainan pembekuan darah.

Waktu yang Ideal untuk Hamil Lagi

Kebahagiaan yang meluap saat menimang buah hati yang baru dilahirkan sebaiknya tak lantas membuat orangtua memutuskan untuk segera hamil lagi. Sebaiknya tunda minimal enam bulan, idealnya 11 bulan sebelum mengandung anak berikutnya. Penelitian menunjukkan, interval kehamilan yang kurang dari enam bulan meningkatkan risiko kematian janin, bayi lahir prematur, atau bayi lahir dengan berat rendah, dibanding dengan perempuan yang menunda kehamilannya 11 bulan pasca melahirkan.