Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Juni 26, 2011

Chrome Extension Adds Facebook, Twitter Sharing To Google+

I’ve also been  playing around  with  Google+  (and the neat  mobile Web app ) this morning and so far, I think it has some potential ( not everyone agrees ). But people like me tend to use more than one social networking service, so I was happy to see someone has already built a  Chrome extension  that lets Google+ users push posts to Facebook and Twitter. It’s a little buggy from time to time, but overall, it works as advertised.

Biodata Paulus, Kristen dan Yahudi

Assalamualaikum Pak, Pak, saya ada pertanyaan yg mengganjal nih, Sebenarnya apa hubungan antara agama kristen dg yahudi? krn ada beberapa family maupun teman2 saya yg beragama kristen/katolik, sangat2 membangga2kan yahudi (israel), pdhl setahu saya yang membunuh Tuhan mereka kan kaum Israel (maaf kalo saya salah). Dan mereka sangat mendukung apapun yg dilakukan Yahudi (termasuk menyerang Palestina) malahan dalam doa mereka, selalu memuliakan Yahudi? Saya jadi bingung, sebenarnya agama mereka apa, kristen ato yahudi?. Mohon penjelasan ya Pak, krn saya sering berdebat soal ini dg mereka. Wulan Jawaban Wa’alaykumusalam warahmatullahi wabarakatuh, Saudari Wulan yang dirahmati Allah SWT, kita hendaknya jangan kesal atau marah karena saudara-saudara kita yang mengaku sebagai pengikut ajaran Nabi Isa a.s. ternyata menjadi pendukung setia segala tingkah-laku Zionis-Yahudi. Kita malah harusnya kasihan terhadap mereka, karena cahaya kebenaran masih saja belum masuk ke dalam relung hati mer...

Apakah Para Ulama Pasti Benar?

Syaikh Ali Hasan ditanya:   Apakah para ulama ma'shum (terjaga dari kesalahan) dalam masalah-masalah besar? Dan bagaimana cara memuliakan para ulama? Kemudian apakah mengikuti ucapan ulama dengan alasan mereka tidak berbuat salah pada masalah besar termasuk taqlid? atau perkaranya kembali kepada dalil dan hujjah, bukan kepada diri ulama itu sendiri?   Jawaban:   Adapun apakah ulama itu ma'shum (terpelihara dari dosa)? Maka ulama tidaklah ma'shum, demikian juga orang yang bodoh...(hadirin tertawa). Sebab saya khawatir si penanya atau mungkin dia bukan menanya, tetapi kemasukan syubhat dari ahli bid'ah. Tapi saya berbaik sangka bahwa dia mengira bahwa bila ulama saja tidak ma'shum, maka selain mereka yang dia taqlidi adalah ma'shum.