Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Maret 18, 2012

Sejarah: Peran Aceh Masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia

Tulisan ini berjudul asli Peran Aceh Masa Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI) Perlu di "Nasionalkan" Kembali!!! yang ditulis oleh T.A. Sakti yang tak lain dan tak bukan adalah salah satu peminat sejarah, dan kini tinggal di Darussalam, Banda Aceh. Mencermati Dialog sejarah dengan pelaku sejarah A.K. Jakobi dan pembacaan puisi bertema sejarah oleh L.K.Ara di Pusat Penelitian Ilmu Sosial dan Budaya, Unsyiah, Banda Aceh, Kamis siang, 5 Mei 2011 amat menggugah saya sebagai peminat sejarah. Betapa tidak!. Sebab, belum lewat sebulan lalu (12/4) di Kampus Darussalam yang dijuluki "Jantung Hati Rakyat Aceh" ini juga telah berlangsung seminar sejarah dengan tema yang sama, yakni “Peran Aceh dalam Perang Kemerdekaan Republik Indonesia (1945-1949). Dengan narasumber tak tanggung-tanggung pula, yaitu Prof. Dr. Darni M. Daud, MA selaku Rektor Unsyiah dan Dr, Ahmad Farhan Hamid,MS sebagai Pembicara Kunci,yang kini berjabatan Wakil Ketua MPR RI. Sebagai...

Sejarah: Peran Habib Bugak di Kerajaan Aceh

Oleh Fadhil Dalam artikel " Patgulipat Wakaf Baitul Asyi ", Hermansyah memberikan beberapa penilaian terhadap Habib Bugak dan waqaf yang beliau berikan di Mekkah al-Mukarramah. Kami merasa terpanggil untuk memberikan penjelasan dan beberapa tanggapan. Tentang asal muasal waqaf Habib Bugak menurut Hermansyah adalah dari hasil sumbangan, sedekah, dan infak jamaah haji Aceh yang dikoordinir Habib Bugak. Saya tidak tahu sumber rujukan Herman tentang ini. Jika kita merujuk kepada Akte Ikrar Waqaf Habib Bugak yang masih tersimpan rapi pada Nazir Waqaf Habib Bugak di Maktab Al-Aziziyah Mekkah yang disahkan Mahkamah Syar’iyah Mekkah, dengan bahasa Arab yang jelas dan terang disebutkan bahwa Habib Bugak telah menyisihkan (menahan, waqafa) dari hartanya sendiri (min maalihi). Menganggap Habib Bugak hanyalah seorang pengumpul sedekah dan infak sangat bertentangan dengan sarakata Sayyid Abdurrahman Peusangan yang disampaikannya, sebuah sarakata yang distempel oleh Sultan Ke...

Analisis: Dari Hinduisme Hingga Islamisasi di Aceh

Oleh Nofal Liata Sebelum kedatangan Islam, penduduk Aceh pada umumnya mempunyai kepercayaan tersendiri yang dikenal sebagai animisme, dinamisme, pemujaan hyang (dewa pencinta), dan nenek moyang. (Abdul Hadi, 2005). Sistem kepecayaan seperti ini sudah berlangsung cukup lama puluhan abad lamanya. Seperti yang di kemukakan oleh seorang ilmuan Inggris dalam teorinya bahwa “asul mula agama bersamaan dengan munculnya kesadaran manusia akan adanya roh atau jiwa, kemudian mereka memahami adanya mimpi dan kematian.” (Edwar Burnet Taylor, 1832-1917).  Kumpulan masyarakat primitif Aceh dahulu kala sudah terbentuk dengan sendirinya secara alami, namun pada saat itu mereka sudah mengenal konsep penyembahan. PenTuhanan yang di lakukan oleh masyararakat Aceh zaman dulu kala masih sangat sederhana, dimana bentuk Tuhannya itu masih beraneka ragam, belum sistematis dan masih belum seragam. Dalam kondisi seperti itu mereka menemukan cara penyembahan dan pengabdian yang di kembangkan berdasark...

Sejarah: Laksamana Malahayati, Pahlawan Emansipasi yang Terlupakan

Bicara soal perempuan hebat, ada sedikit cerita tentang sosok perempuan lain yang berbeda generasi dari RA Kartini. Perempuan yang untuknya tidak ada lagu pujian. Pahlawan yang jarang disebut namanya. pahlawan yang tidak pernah diungkit sejarahnya. Laksamana perempuan pertama di dunia. Petarung garis depan. Pemimpin laskar Inong Balee yang disegani musuh dan kawan. Dialah Laksamana Malahayati (1585-1604). Kisah Laksamana Malahayati walaupun tidak banyak, semua bercerita tentang kepahlawanannya. Pada saat dibentuk pasukan yang prajuritnya terdiri dari para janda yang kemudian dikenal dengan nama pasukan Inong Balee, Malahayati adalah panglimanya (suami Malahayati sendiri gugur pada pertempuran melawan Portugis). Konon kabarnya, pembentukan Inong Balee sendiri adalah hasil buah pikiran Malahayati. Malahayati juga membangun benteng bersama pasukannya dan benteng tersebut dinamai Benteng Inong Balee. Karir militer Malahayati terus menanjak hingga ia menduduki jabatan tertinggi...

Video: Inilah Beberapa Iklan Yang Sangat Menyentuh

Beberapa video di bawah ini saya temukan hanya iseng-iseng saja di YouTube, namun setelah saya lihat dengan saksama muatan dari video yang berisi iklan tersebut sungguh menyentuh hati. Semoga video di bawah ini bisa Anda sikapi dan ambil pelajaran penting dalam hidup ini.