Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 11, 2011

Penelitian: Sejarah Aceh Sebelum Masa Kesultanan

Oleh E. Edwards McKinnon* Pengantar Pertama-pertama perlu saya jelaskan bagaimana saya dapat memberikan makalah tentang sejarah Aceh ini. Pada tahun 1975, pada waktu saya masih kerja di Medan dan sebelum saya berangkat ke Cornell untuk belajar untuk S2 dan S3, berdasarkan minat saya belajar tentang sejarah Aceh, Alm H. Mohd Said, pemilik Harian Waspada dan penulis buku  Atjeh Sepanjang Abad  men a warkan sebuah kunjungan bersama ke Aceh.  Kami telah mengunjungi beberapa situs2 purbakala sekitar Lhokseumawe maupun Aceh Besar, termasuk desa Lambaro Neujid, atau situs Indrapurwa di Kec. Lambadeuk maupun benteng Indrapatra di desa Ladong dan Benteng Iskandar Muda diseberang dari desa Meunasahkeude di Kec. Mesjid Besar di wilayah Krueng Raya. Pada waktu itu kami tidak sempat melanjutkan perjalanan ke desa Lamreh atau melihat bekas Benteng Inong Bale atau Kuta Lubhok di Ujung Batee Kapal. Pembatalan mengunjungi desa Lamreh pada waktu itu berakibat pada kekeliruan ...

Berkaca pada Kitab Mir’at al-Thullâb

Oleh Jabbar Sabil SEBENARNYA sangat memalukan jika Pemerintah Aceh sekarang bingung dari mana memulai penerapan syariat Islam di Aceh. Sementara khasanah masa lalu yang mengajarkan apa itu “local wisdom”-nya Aceh terus dibiarkan terbengkalai lapuk dimakan waktu, atau dijarah pihak asing. Salah satunya, kitab Mir’at al-Thullâb (ditulis oleh Syiah Kuala tahun 1672 M) yang kalau mau membacanya kita harus ke Malaysia, Leiden, London.   Adapun di Aceh, Anda jangan mimpi bisa membacanya, sebab Dayah Tanoh Abe yang memiliki tiga salinan manuskrip ini telah mengunci pintu rapat-rapat. Wajar, sebab naskah kuno ini barang seksi yang ingin diperkosa banyak oknum. Hanya kebersahajaan ahli waris Dayah Tanoh Abe saja yang membuat naskah ini masih ada di Aceh. Ironis memang, padahal Mir’at al-Thullâb adalah bukti positivisasi hukum Islam pertama, jauh sebelum Turki melakukan pembaruan hukum di abad 19. Di Turki ada Majallat al-Ahkâm yang ditulis dalam periode tanzimat/reorganisasi...

Punk, Anarkisme, dan Ideologi

Di awal tahun 70an the Beatles, Rolling Stones, dan Led Zeppelin menjadi raja di semua panggung musik dunia. semua remaja saat itu ingin menjadi begian dari musik dan kehidupan mereka. tapi di london, inggris tempat semua jenis musik itu dilahirkan terdapat beberapa remaja yang sudah bosan dengan musik rock and roll ala the beatles dan rolling stones. di inggris band-band seperti sham69, the business, dan cock sparrer bernyanyi tentang hidup di jalanan kota london.  Di jalanan itulah musik punk mulai menemukan bentuknya. nama reality punk atau street punk dipakai sebagai indentitas genre musik baru itu. pertengahan 70an istilah punk rock mulai merebak di klub-klub musik di inggris dan amerika. adalah ramones, sex pistols, the damned, dan the clash yang menjadi pelopor aliran ini. musik punk yang anti-establishment dengan chord-chord yang sederhana diadaptasi dari struktur musik garage rock dari tahun 1960-an. Punk merupakan sub-budaya yang pada awalnya selalu dikacaukan ole...