Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember 8, 2013

Kilas: Pelantikan Wali Nanggroe IX, Dinasti Baru ala Kerajaan Aceh Modern

Entah dari mana saya harus memulai menuliskan kilas alkisah ini, kadang media telah lebih dulu memendam impian dengan beribu-ribu trafik kunjungan (baca: berita) untuk mengenal Wali Nanggroe lebih dekat dibandingkan Band Wali asal Jakarta. Sebelum membaca, Anda jangan terlalu serius akan pembenaran, jangan gampang pesimis dengan segala hal yang mungkin sudah ketahuan dan mohon maaf atas banyak kekurangan dalam tulisan ini. Sekian! Tersebutlah bahwa 16 Desember ini menjadi hari yang paling dinantikan orang di Aceh, hari dimana label Wali Nanggroe akan dinobatkan secara sakral ala sidang istimewa DPR Aceh bekerjasama dengan Pemerintahan Aceh dengan alokasi anggaran Rp 2,4 miliar yang sebelumnya heboh dengan Rp 50 miliar sehingga menjadi gosip sosial (media).

Hari Belanja Online Nasional 2013 Berlangsung!

Yang namanya diskon siapa yang tidak akan tergoda, sejumlah toko daring (online) di Indonesia gelar Hari Belanja Online Nasional untuk kedua kalinya. Sejumlah toko online mulai dari pakaian, elektronik, make up, asesoris, hijab, dan juga pesan tiket untuk liburan serta masih banyak lainnya ikut serta dalam agenda "1212 Sale" ini, yakni yang bertepatan dengan tanggal 12 Desember 2013.

Review: Matikan TV atau Program TV Indonesia?

Ada yang menarik dari karikatur karya Benny & Mice di harian Kompas, Minggu, 8 Desember 2013. Kartun yang diberikan judul "Matikan TV Mu" ini beredar luas juga di sejumlah jejaring sosial seperti Twitter yang langsung di mention ke beberapa pemilik --penguasa-- TV swasta di Indonesia. Melihat gambar atau pun karikatur di atas memang kita di bawa melihat 'moral' Indonesia lewat visual, lagi-lagi disini adalah manipulasi dari program TV swasta yang ada di Indonesia. Tahun 2002 dulu, Sunardian Wirodono pernah menerbitkan sebuah bukul dengan Matikan TV-Mu!, buku karya penulis yang pernah bekerja di televisi dan rumah produksi (1994-2008) di Jakarta mengungkapkan seputar teror media, mulai dari rendahnya kontrol dan pengawasan sampai pada pengaruh sikap dan mental bangsa.