Langsung ke konten utama

Inikah Tradisi Setelah Pengumuman Ujian Nasional?

Sudah menjadi rahasia umum, pasca atau sebelum H-1 pengumuman ujian nasional (UN) bisa dipastikan baju seragam siswa-siswi itu tercoret dan dicoret. Inikah tradisi euphoria atau hanya sekedar momen yang tidak terlewatkan?

Namun dibalik itu semua tentu juga masih ada tradisi yang patut diacungi jempol, tidak sia-sia mereka berusaha dan DUIT (Doa, Usaha, Ikhtiar, dan Tawakal) mulai dari sebelum ujian hingga akhirnya tersebutlah pengumuman.


Mereka yang tercatat siswa-siswi ini menggalang dengan swadaya membentuk solidaritas yang mengumpulkan baju-bajunya untuk disumbangkan. Tentu baju tersebut tidaklah sia-sia, tentu dua hal ini menjadi sebuah ironi di masa-masa sebelumnya atau pun masa akan datang.


Ada banyak hal lainnya yang memang patut ditiru, membersihkan lingkungan sekitar. Bersujud syukur atau berdoa dan pastinya dengan cara-cara santun yang tidak mengganggu ketertiban umum atau pun lalu lintas.


Walaupun miris, semoga tradisi corat-coret bukanlah budaya turun temurun. Mulai dari anak sekolah dasar hingga siswa-siswi sekolah menengah atas. Atau mungkin entahlah, ini mungkin sudah terlalu biasa dan lumrah. Disaat miskinnya moral-moral anak bangsa sebagai generasi mendatang semakin tercabik-cabik oleh orang-orang yang tidak mulai peduli lagi atau pun sekedar apatis karena ini hanya sesaat saja.[]
Ketertiban berlalu lintas tanpa helm dan safety riding
Sebuah coret dan puluhan tanda tangan
Warna-warni terus menjadi kenangan
Barangkali ini gaya cover boys-girl
Hal ini jadi lumrahkah?
Terik panas bukan penghalang untuk corat-coret
Lompat dan horee, adik-adik kecil cuma melihat...
Awal dari bentuk pelecehan?
Mungkin pelecehan dari sesama?

Inilah daerah-daerah di Indonesia yang mengalami ketidaklulusan UN 2013 paling besar, yakni Aceh sekitar 3,11 persen atau 1754 siswa; kemudian ada Papua sebanyak 2,85 persen siswa; disusul Sulawesi Tengah mencapai 2,32 persen, dan Maluku sebanyak 2,21 persen siswa.

Kemendikbud Mohammad Nuh mengatakan, nantinya akan melakukan perbaikan pendidikan di daerah-daerah siswanya banyak yang tidak lulus. "Nantinya harus ada perbaikan di Aceh, karena tahun lalu NTB paling banyak setelah ada perbaikan mereka meningkat jadinya," ujar Nuh.[]

Semua foto atau gambar bisa saja memiliki hak cipta dan bersumber - klik kanan "view images".

POPULAR

Museum Tsunami Aceh Persiapkan Inovasi berbasis Teknologi Digital

MUSEUM Tsunami Aceh terus lakukan inovasi untuk menjadi destinasi edukasi kebencanaan yang lebih modern dan menarik. Dengan mengusung konsep digitalisasi, museum akan memberikan pengalaman baru yang lebih interaktif dan imersif bagi para pengunjung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan bahwa empat ruang utama di museum akan ditata ulang secara signifikan. Ruang-ruang tersebut meliputi lorong tsunami, memorium hall, lobi lantai dua, dan ruang pameran tetap. "Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam dan menyentuh bagi pengunjung. Lorong tsunami akan dilengkapi dengan visual 3D pada lantai dan dinding, menciptakan sensasi seolah berada di tengah gelombang tsunami," ujar Almuniza, Rabu, 17 September 2025. Sementara itu, memorium hall yang ikonik akan diperbaharui dengan serangkaian LED berbentuk persegi panjang, menggantikan layar yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk menampilkan konten-konten sejarah dan edukasi secara lebih d...

1,8 Juta Penderita Kanker Mati Akibat Merokok

Kebiasaan merokok adalah salah satu faktor utama penyebab kanker paru. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), 40 persen dari 12 juta orang di dunia didiagnosa terserang kanker setiap tahun. WHO memperkirakan, 84 juta orang meninggal akibat kanker dalam rentang 2005-2015. Ada 1,8 juta angka kematian aki­bat kanker yang disebabkan kebiasaan merokok. Sebesar 60 persen dari keseluruhan angka kematian akibat kebiasaan me­rokok dijumpai di negara-negara berkembang dan terbelakang. Bagaimana rokok dapat me­nimbulkan kanker? Kebiasaan merokok bisa memicu kanker paru, kanker paru, tenggorokan, rongga mulut dan pharynx.

Top Ten Facebook Alternatives That Keep Up Your Privacy

With the rise to top spot in social networking world, Facebook's taking advantage of its monopoly. The social networking ace is eager on controlling online identity of its members and reconfiguring the world’s privacy norms. Lately Facebook has been accused of taking advantage of users privacy. In such a situation you must be looking for Facebook Alternatives. If you are looking for alternatives, you have many but those that upkeep your privacy and offer similar features and apps as Facebook are numbered. We made an effort to queue up the 10 Facebook alternatives that doesn't compromise your privacy. 1. Friendster It is already quite popular in Asia but has also grown in popularity in the United States. The network offers quite a few features to customize your profile, offering quite a few features to customize. This is the ultimate point of a social network through. You can stay updated on people's shared information  Friendster’s privacy is stricter than what we find w...