Langsung ke konten utama

iPhone Bisa Deteksi Kanker Kulit

SEOUL, SOUTH KOREA - NOVEMBER 28:  A woman hol...Image by Getty Images via @daylife

Terobosan terbaru dalam teknologi memungkinkan sebuah alat komunikasi canggih membantu diagnosis penyakit kanker. Dengan tambahan sejenis perangkat yang disebut Handyscope, iPhone kini dapat difungsikan untuk membantu para dokter mendeteksi kanker kulit.
Selain Handyscope yang disambungkan, iPhone juga harus ditambahkan aplikasi sehingga gadget ini berfungsi sebagai dermataskop, alat yang biasa digunakan dokter untuk mendeteksi melanoma.
Alat yang diproduksi oleh FotFinder, perusahaan asal Jerman, menggunakan cahaya polarisasi untuk mendeteksi apakah sebuah tahi lalat bersifat kanker. Alat ini kemudian mengambil gambar dan mengirimkannya ke dokter untuk pemeriksaan.
Alat ini disambut baik oleh para ahli penyakit kanker. Peneliti kanker di Salford University Dr David Pye mengatakan, alat ini sangat berguna bagi orang yang berprofesi melakukan diagnosis tahi lalat.
“Pengiriman gambar ke berbagai ahli di dunia untuk diagnosis sangat membantu,” kata Pye.
Menurut Pye, alat ini juga bisa melakukan pengenalan dengan baik. Dalam pemeriksaan tahi lalat, para ahli biasanya mencari tepi yang tidak beraturan dan warna yang tidak biasa.
“Alat ini bisa dengan baik mengenali itu,” katanya.
Meskipun demikian, Pye juga mengatakan kalau alat ini bukan alat untuk melakukan diagnosis di rumah. Alat ini digunakan dokter untuk mencari pendapat lain.
Menurut manajer pemasaran Valeska Heinrich, alat ini membuat pemeriksaan kulit lebih mudah karena bisa dibawa-bawa. “Foto di layar menampilkan detail sehingga keputusan dapat diambil dengan cepat,” tambahnya.
Handyscope merupakan alat pengambil gambar yang memiliki perbesaran dan fokus otomatis. Alatnya sendiri memiliki harga sekitar Rp 28 juta. Aplikasi pada iPhone untuk mengoperasikannya seharga sekitar Rp 100 ribu.
Enhanced by Zemanta

POPULAR

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...