Langsung ke konten utama

Anda Lajang? Inilah Situs Kencan Berbasis Twitter

Free twitter badgeImage via Wikipedia
Berharap miliki pasangan semudah gunakan Twitter? Jangan khawatir. Layanan Luv@FirstTwett membantu Anda mencari cinta dengan memanfaatkan jejaring sosial. Seperti apa?

Luv@First Tweet merupakan layanan kencan berbasis Twitter. Fitur baru ini menggunakan jawaban pengguna Twitter dari beberapa pertanyaan yang diajukan untuk membuat profil baru mereka. Selanjutnya, aplikasi itu akan memilih profil orang lain di Twitter yang cocok dengan Anda.

“Kadang ini (mencari pasangan) menghabiskan banyak waktu. Anda harus mengirim pesan ke banyak orang dan seringkali tidak mendapatkan balasan. Anak perempuan juga memperoleh berbagai pesan aneh. Twitter benar-benar platform yang mengagumkan. Ini mudah. Ini cepat digunakan. Apalagi merupakan salah satu layanan seluler,” kata pendiri Luv@FirstTweet, Jonathan Lehr.
Pengguna hanya perlu following akun Luvatfirsttweet di Twitter. Selanjutnya, fitur itu akan mengirimkan beberapa pertanyaan sehari-hari seperti acara televisi apa yang Anda sukai, minuman favorit Anda saat bekerja, dan beberapa lainnya. Pengguna juga bisa memilih jumlah pertanyaan.
Jika Anda ingin tanya jawab itu terjadi dalam lingkup tertutup, pengguna hanya perlu menggunakan Pesan Langsung atau masuk ke situs mereka dan mengisi Pertanyaan Pencocokan yang tidak Anda jawab via Twitter.

Selanjutnya, Luv@FirstTWeet akan memanfaatkan sistem algoritma untuk mencari pasangan. "Kami membantu Anda dalam fase awal perkenalan untuk memulai percakapan. Ini adalah percakapan sangat bermakna jika Anda memiliki kepentingan yang sama," kata Lehr lagi.

sumber : http://teknologi.inilah.com/read/detail/1269772/anda-lajang-inilah-situs-kencan-berbasis-twitter
Enhanced by Zemanta

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...