Langsung ke konten utama

Renungan Kehidupan Untuk Kita


Renungkan Wahai Sahabat Ku...... 

Lucu ya,
uang Rp 20.000,-an kelihatan begitu besar
bila dibawa ke kotak amal masjid,
tapi begitu kecil bila kita bawa ke supermarket

Lucu ya,
60 menit terasa terlalu lama untuk berzikir,
tapi betapa pendeknya waktu itu
untuk bermain internet

Lucu ya,
betapa lamanya 2 jam berada di Masjid,
tapi betapa cepatnya 2 jam berlalu
saat menikmati pemutaran film di bioskop
Lucu ya,
susah merangkai kata untuk dipanjatkan saat berdoa atau sholat,
tapi betapa mudahnya
cari bahan obrolan bila bertemu teman

Lucu ya,
betapa serunya perpanjangan waktu dipertandingan bola favorit kita,
tapi betapa bosannya bila imam
sholat Tarawih bulan Ramadhan kelamaan bacaannya.

Lucu ya,
susah banget baca Al-Quran 1 juz saja,
tapi novel best seller 100 halamanpun habis dilahab

Lucu ya,
orang-orang pada berebut paling depan untuk nonton bola atau konser
tapi berebut cari shaf paling
belakang bila Jum'atan agar bisa cepat keluar

Lucu ya,
kita perlu undangan pengajian 3-4
minggu sebelumnya agar bisa disiapkan di agenda kita,
tapi untuk acara lain jadwal kita gampang diubah seketika

Lucu ya,
susahnya orang mengajak partisipasi untuk dakwah,
tapi mudahnya orang
berpartisipasi menyebar gosip

Lucu ya,
kita begitu percaya pada yang dikatakan koran,
tapi kita sering mempertanyakan
apa yang dikatakan Al Qur'an

Lucu ya,
semua orang inginnya masuk surga
tanpa harus beriman, berpikir,
berbicara ataupun melakukan apa-apa

Lucu ya,
kita bisa ngirim ribuan jokes lewat email/sms,
tapi bila ngirim yang berkaitan
dengan ibadah sering mesti berpikir dua kali

Seseorang dapat dikatakan dia telah berfikir secara dewasa
apabila dia dapat mentertawakan dirinya sendiri.
Sudah dewasakah kita ?


  وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ بِأَنَّ لَهُم مِّنَ اللَّهِ فَضْلاً كَبِيراً
"Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang mu'min bahwa sesungguhnya bagi mereka karunia yang besar dari Allah." ( QS. Al - Ahzab Ayat 47)
 
sumber :  http://rizky2009.blogspot.com/2010/02/renungkan-wahai-sahabat-ku.html

POPULAR

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...