Langsung ke konten utama

Laptop China Kuasai 90 Persen Pasar Indonesia

Kelangkaan industri laptop dalam negeri membuat Indonesia harus rela dibanjiri produk impor. Dari tahun ke tahun, nilai impor laptop terus merangsek naik. Sampai November 2009, nilai impor komputer jinjing telah menembus 461 juta dollar AS. Angka ini melonjak 30,4 persen dibandingkan impor laptop seluruh tahun 2008 yang hanya 353,4 juta dollar AS.
Dari nilai impor itu, laptop China menguasai 90,4 persen atau 416,7 juta dollar AS. Sumber dari Kementrian Perdagangan, per November 2009, setelah China menyusul laptop dari Sinagapura sebesar 3,75 persen, Malaysia 2,62 persen, Jepang 2,32 persen, dan Hong Kong 0,24 persen. Sisanya 0,67 persen dari berbagai negara lainnya.

Kenaikan nilai impor laptop tidak lepas dari melonjaknya kebutuhan dalam negeri. Saban tahun, permintaan laptop di Indonesia naik 30-40 persen. Menurut Direktur Industri Telematika Kementerian Perindustrian Ramon Bangun, kenaikan impor laptop buatan produsen di China terdeteksi seiring perbaikan pendataan di kementerian tersebut.

Djunaedi, Wakil Ketua Umum Bidang Produksi Dalam negeri Asosiasi Pengusaha Komputer Indonesia (Apkomindo), mengakui, industri dalam negeri tak berdaya membendung laju impor laptop karena belum memproduksi laptop sendiri. Maklum, hingga kini kita belum punya industri pendukung seperti semi konduktor, cip, microprossesor dan integrited circuit.

"Industri semi konduktor dan integrited circuit tidak ada di Indonesia. Padahal itulah induk dari industri laptop maupun ponsel," kata Ramon. la bilang, industri semi konduktor yang dulu sempat ada di Indonesia telah hengkang ke Malaysia gara-gara tak mampu memenuhi kebijakan mengenai tenaga kerja.

Apkomindo meramal, impor laptop tahun ini bakal lebih tinggi ketimbang 2009. Sebab, penjualan laptop 2010 diperkirakan naik 40 persen dari tahun lalu yang sebanyak 2,2 juta unit. Kenaikan penjualan laptop terjadi seiring dengan penurunan harga. "Harga laptop sampai akhir tahun 2010 bisa turun menjadi hanya Rp 2,2 juta," cetus Djunaedi. Nah, sebagian besar laptop berasal dari China, Taiwan, Amerika Serikat, Jepang, dan Eropa.

Toh, Djunaedi tidak patah arang. Bersama asosiasinya, ia menyarankan pemerintah membuat kebijakan khusus agar Indonesia tidak dibanjiri laptop impor. Kebijakan itu adalah pengembangan industri perakitan laptop di dalam negeri. "Impornya dalam bentuk pretelan komponen dan dirakit di sini," kata Djunaedi.

Kebijakan perakitan itu juga erat kaitannya dengan pengembangan pasar. Djunaedi pun mengambil contoh pemerintah Brazil yang memberikan insentif bagi industri perakitan laptop di negaranya.

Sayang, usul Apkomindo sulit terlaksana. Menurut Ramon, komponen masih tercatat sebagai produk yang terkena bea masuk. Adapun impor barang berbentuk utuh bebas bea masuk. Itulah sebabnya, importir lebih senang mendatangkan laptop berbentuk utuh ketimbang harus merakitnya di dalam negeri.

sumber : http://tekno.kompas.com/read/xml/2010/03/10/15302442/laptop.china.kuasai.90.persen.pasar.indonesia.

POPULAR

Museum Tsunami Aceh Persiapkan Inovasi berbasis Teknologi Digital

MUSEUM Tsunami Aceh terus lakukan inovasi untuk menjadi destinasi edukasi kebencanaan yang lebih modern dan menarik. Dengan mengusung konsep digitalisasi, museum akan memberikan pengalaman baru yang lebih interaktif dan imersif bagi para pengunjung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan bahwa empat ruang utama di museum akan ditata ulang secara signifikan. Ruang-ruang tersebut meliputi lorong tsunami, memorium hall, lobi lantai dua, dan ruang pameran tetap. "Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam dan menyentuh bagi pengunjung. Lorong tsunami akan dilengkapi dengan visual 3D pada lantai dan dinding, menciptakan sensasi seolah berada di tengah gelombang tsunami," ujar Almuniza, Rabu, 17 September 2025. Sementara itu, memorium hall yang ikonik akan diperbaharui dengan serangkaian LED berbentuk persegi panjang, menggantikan layar yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk menampilkan konten-konten sejarah dan edukasi secara lebih d...

1,8 Juta Penderita Kanker Mati Akibat Merokok

Kebiasaan merokok adalah salah satu faktor utama penyebab kanker paru. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), 40 persen dari 12 juta orang di dunia didiagnosa terserang kanker setiap tahun. WHO memperkirakan, 84 juta orang meninggal akibat kanker dalam rentang 2005-2015. Ada 1,8 juta angka kematian aki­bat kanker yang disebabkan kebiasaan merokok. Sebesar 60 persen dari keseluruhan angka kematian akibat kebiasaan me­rokok dijumpai di negara-negara berkembang dan terbelakang. Bagaimana rokok dapat me­nimbulkan kanker? Kebiasaan merokok bisa memicu kanker paru, kanker paru, tenggorokan, rongga mulut dan pharynx.

Top Ten Facebook Alternatives That Keep Up Your Privacy

With the rise to top spot in social networking world, Facebook's taking advantage of its monopoly. The social networking ace is eager on controlling online identity of its members and reconfiguring the world’s privacy norms. Lately Facebook has been accused of taking advantage of users privacy. In such a situation you must be looking for Facebook Alternatives. If you are looking for alternatives, you have many but those that upkeep your privacy and offer similar features and apps as Facebook are numbered. We made an effort to queue up the 10 Facebook alternatives that doesn't compromise your privacy. 1. Friendster It is already quite popular in Asia but has also grown in popularity in the United States. The network offers quite a few features to customize your profile, offering quite a few features to customize. This is the ultimate point of a social network through. You can stay updated on people's shared information  Friendster’s privacy is stricter than what we find w...