Langsung ke konten utama

Apa Penyebab Microphone di Rapat Paripurna Mati?

Seperti yang diketahui, pada hari Selasa (02/03) kemarin, terjadi kekacauan dalam rapat paripurna DPR, dimana penyebabnya dipicu oleh masalah teknis matinya microphone. Menurut Pakar Teknologi Informasi ITB Agung Harsoyo, sebenarnya secara teknis microphone di gedung MPR/DPR diatur untuk maksimal 4 buah, namun jika diatur tiba-tiba oleh pihak tertentu juga mungkin terjadi. Agung menambahkan, kasus matinya microphone ini menilai bahwa matinya mic lebih karena factor manusia dibandingkan teknis.

Agung juga membantah jika dikatakan sound systemnya rusak, karena ia yakin seluruh perangkat di gedung tersebut sudah memadai dan branded. Sementara berkaitan dengan sabotase, Agung menyatakan bahwa teknologi dirancang sesuai dengan kebutuhan manusia yang juga sebagai pembuat teknologi.

“Tidak mungkin jika dikatakan hanya ada 4 mic yang menyala, namun bisa menyebabkan sistem sound system mati total. Kemungkinan lainnya adalah jika ada 4 mic yang menyala maka yang mic kelima, mic keenam dan seterusnya tidak akan bisa digunakan,” jelasnya.

sumber : http://www.beritanet.com/Technology/Berita-IT/Microphone-Paripurna-DPR.html

Postingan populer dari blog ini

57% Use Social Network Sites

The power of online social networking was demonstrated by the tens of thousands who gathered in Shanghai at the weekend to pay their respects to the people who died in last Monday's blaze. The event at Jiaozhou Road was launched on microblogs and information spread rapidly on the Internet , especially on social networking sites such as Kaixin001.com. According to a survey by Shanghai Daily and Touchmedia, of 110,000 people traveling in taxis in Shanghai, Beijing, Guangzhou and Shenzhen , 57 percent of interviewees use social networking sites or microblogs for more than half an hour a day, and 18 percent for more than three hours. Microblogging is the most popular form. Almost 60 percent of the interviewees said they publish information on microblogs, communicating with friends, following celebrities, expressing their opinions, sharing jokes and conducting online marketing, said the survey.

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Upcoming Facebook Redesign Surface