Langsung ke konten utama

Sadis, Bocah 6 Tahun Diperkosa Tetangga

Putri pasangan suami istri Aep Saepudin (31) dan Darmi (25) ini sebut saja Aliya (6). Ada yang berubah pada perangai Aliya. Ia yang periang, jadi pemurung. Jika bertemu dengan pria dewasa, Aliya seperti ketakutan. Rupanya Aliya yang warga Kampung Gunung Cihcir RT 1/4 Indihiang, Kota Tasikmalaya, trauma. Ya, ia jadi korban pencabulan Erus (45), tetangganya sendiri.

Terbongkarnya kasus ini berawal kala Aliya tengah bermain-main di rumah ditemani oleh Darmi, ibunya, kemarin pagi. Jam menunjuk pukul 08.00 WIB. Tanpa sepengetahuan Darmi, Aliya keluar rumah.

Hingga siang, Aliya belum kelihatan. Darmi tersadar dan mencoba mencarinya. Tapi Aliya tidak ditemukan. Dengan jalan gontai, Darmi pulang ke rumah.



Baru saja Darmi masuk dapur, Aliya datang. Ia ditanyai. Pengakuan Aliya, dirinya baru usai bermain di rumah Erus. Selanjutnya Aliya ingin buang air kecil. Namun, tak biasanya ia mengeluhkan sakit di bagian alat vaginanya. Aliya menangis.

Karuan Darmi kaget. Dengan penuh kasih sayang, Aliya ditanyai. Keluarlah pengakuan polos Aliya. Katanya vagina Aliya telah ditubruk kelamin Erus.

"Aku sakit, Mah,” kata Aliya.

Bak petir menyambar di siang bolong Darmi mendengar pengakuan Aliya. Lalu dia mengadu kepada Aep, suaminya. Aep yang punya pekerjaan buruh tani ini berang. Jika tidak dicegah Darmi, dipastikan Aep akan menjinjing golok dan menghabisi Erus.

Sempat diadakan pertemuan untuk membahas masalah ini. Namun karena tak berujung, akhirnya Aep diantar Darmi lapor Polresta Tasikmalaya.

Hingga berita ini diturunkan, polisi belum bersedia memberikan keterangan mengenai kasus ini. Alasannya, polisi belum selesai menindaklanjuti laporan tersebut. Keterangan yang diperoleh katanya, baru sepihak dan belum melakukan visum terhadap Aliya. Duh, keburu kabur atuh si Erus nya, Pak.

sumber : http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/02/18/88347/Sadis,-Bocah-6-Tahun-Diperkosa-Tetangga

POPULAR

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...