Langsung ke konten utama

Polda Kesulitan Ungkap Prostitusi Via Internet

Kepala Bidang (Kabid) Humas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Polisi Boy Rafli Amar mengaku pihaknya kesulitan mengungkap prostitusi melalui dunia maya atau jaringan internet.

"Polisi sulit mendeteksi (prostitusi via internet) karena anggotanya mencapai jutaan," kata Boy di Markas Polda Metro Jaya, Jumat (12/2).

Boy mengatakan penyidik dari Satuan Cyber Direktorat Reserse Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Metro Jaya juga kesulitan karena anggota (member) situs pornografi itu saling menjaga kerahasiannya dengan modal rasa kepercayaan.



Namun demikian, Kabid Humas Polda Metro menyatakan Satuan Cyber Ditreskrimsus akan menerapkan patroli situs (cyber patrol) guna mendeteksi situs yang diduga melakukan praktik prostitusi dan pornografi.

Patroli situs melalui jaringan internet itu akan melacak dan mendeteksi pelaku pembuat situs, serta memblokir situsnya termasuk menyelidiki jejaring sosial "Facebook" yang melakukan praktik prostitusi.

"Masyarakat juga diharapkan melaporkan kepada polisi jika menemukan prostitusi melalui internet," ujar Boy.

Sebelumnya, Direktur Reskrimsus Polda Metro, Komisaris Besar Polisi Agus Sutisna menuturkan pihaknya sedang mengusut dugaan praktik prostitusi melalui jasa media internet (online).

Namun Direrskrimsus itu belum bisa menjelaskan sejauhmana proses penyelidikan sudah berlangsung karena penyidik masih mendalami kasusnya.

Pernyataan Agus itu terkait dengan informasi polisi yang sudah mengantongi sejumlah laman (situs) yang diduga melakukan praktik prostitusi secara online melalui media jaringan dunia maya.

Informasi beredar polisi menemukan pembuatan laman jejaring sosial yang melakukan praktek prostitusi dengan cara membuat situs sendiri dan menampilkan sejumlah foto wanita lengkap dengan profilnya yang bertarif hingga puluhan juta rupiah.

Pelanggan bisa bertransaksi atau menyewa wanita yang ditampilkan pada situs atau laman jejaring sosial tanpa nama itu, namun harus mendaftarkan diri (register) terlebih dahulu dengan tarif mulai dari Rp1 juta hingga puluhan juta.

sumber : http://www.berita8.com/news.php?tgl=2010-02-12&cat=7&id=19249

POPULAR

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...