Langsung ke konten utama

Patung Naga di Singkawang Gagal Dirobohkan

Pembangunan Patung Naga Kota Singkawang, menyedot perhatian warga Kota Singkawang. Sejumlah besar massa pun akhirnya mendatangi dan "mengepung" Patung Naga setengah jadi itu dari berbagai sudut. Massa berbondong-bondong mendatangi Patung Naga hanya untuk melihat dan menonton aksi yang bakal terjadi di lokasi tersebut. Pasalnya, ada rencana dari FPI, FPM dan Aliansi LSM hendak merobohkan patung naga di Jalan Kempol Mahmud – Jalan Niaga. Namun harapan massa untuk melihat rencana itu tidak kesampaian, demikian juga rencana merobohkan patung naga tersebut. Niat merobohkan patung naga itu berhasil diredam oleh aparat kepolisian.

Pagi hari sebelum masuk waktu salat Jumat, suasana di lokasi patung naga setengah jadi itu berdiri tampak lengang. Tidak ada lagi para pekerja yang melakukan tugasnya meneruskan pembanguan patung yang menuai polemik ini. Arus lalu lintas masih tampak tenang. Di empat sudut jalan, toko-toko masih buka. Kendati demikian, isu perobohan patung naga yang disumbang oleh seorang pengusaha kepada pemerintahan Kota Singkawang ini, ternyata sudah sampai ke telinga warga sekitar. Apalagi, kabar itu tersiar melalui media cetak yang ada di Singkawang, sehingga meluas ke masyarakat lainnya.



"Saya tahu dari koran, katanya patung naga ini mau dirobohkan hari ini (kemarin)," ungkap salah seorang warga yang bernama Rina. Lalu kepolisian pun tak tinggal diam. Sejak pagi, mereka sudah mondar-mandir di sekitar lokasi. Beberapa diantaranya mengenakan pakaian sipil. Puncak tumpahnya massa ke jalanan terjadi, setelah selesai salat Jumat.

Sejumlah besar massa sudah berkumpul di sekitar patung. Baik yang datang dengan menggunakan kendaraan bermotor, sepeda maupun jalan kaki. Bercampur baur mulai anak-anak, orang dewasa, wanita maupun pria. Mereka pun seolah tidak memperdulikan efek negatif jika terjadi gesekan, malah massa semakin antusias. Kerumunan massa yang semakin membludak, membuat pihak kepolisian pun tampak sibuk."Tadi saya lihat (mereka) sudah berkumpul di Masjd Raya," kata warga yang ingin melihat langsung dirobohkannya patung naga setengah jadi itu. Kemudian, sekitar pukul 13.15 WIB, pawai kendaraan roda dua dan satu unit mobil, muncul memasuki Jalan Sejahtera. Dengan pengeras suara mereka melakukan orasi di jalan. Ternyata itu adalah massa FPI, FPM dan Aliansi LSM.

Mereka berjalan menuju patung naga. Namun, sebelum memasuki tikungan terakhir menuju lokasi patung, Satuan Brimob dengan tameng melakukan barikade. Massa tak bisa masuk. Mereka hanya melakukan orasi. Dalam orasinya, mereka menyebut aksi yang dilakukan ini bersifat damai, dan tidak akan berbuat anarkis. "Selama ini kita hidup harmonis, rukun antar sesama suku dan agama apapun di Singkawang. Tapi kehadiran patung naga ini telah mengusik kerukunan kita," teriak ketua DPW FPI Kota Singkawang Yudha R Hand di atas kendaraan pick up.

Sontak saja, kerumunan massa yang menonton semakin mendekat. Toko-toko di sekitar lokasi tutup. Setelah lama berorasi, kepolisian kemudian melakukan negosiasi dengan perwakilan dari massa. Setelah negosiasi secara damai dilakukan, disepakati keputusan akhir setelah adanya hasil pertemuan di Pemerintahan Kota Singkawang, antara pihak pemkot, kepolisian dan perwakilan massa. Massa pun menyetujui. Lalu mereka dengan tenang melakukan orasi. Di sekitar patung naga, polisi terus berjaga-jaga. Ramainya massa yang tumpah ke jalanan, membuat kepolisian meminta mereka mundur. "Bagi yang tidak ada kepentingan bubar," kata seorang anggota polisi berteriak.

Tapi, massa penonton tidak perduli. Baru saja diingatkan mereka kembali lagi. Lama berada di lokasi, sementara hasil pertemuan belum juga didapatkan, massa pun kemudian menuju pemkot Pontianak. Perlahan-lahan massa yang menonton juga meninggalkan lokasi dengan tertib. Yang tertinggal hanyalah sampah sisa gelas air mineral yang merusak pemandangan kota peraih adipura ini.

sumber : http://sitangke.blogspot.com/2010/02/patung-naga-di-singkawang-gagal.html

POPULAR

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...