Langsung ke konten utama

Mesin Wudhu Otomatis Seharga US$ 4 Ribu Diluncurkan

Mesin wudhu otomatis ini membantu untuk berhemat air. Diluncurkan dengan sensor otomatis, mesin wudhu ini dibanderol seharga US$ 3 ribu - US$ 4 ribu (Rp 28 juta - Rp 38 juta).

Adalah perusahaan Malaysia, AACE Technologies yang meluncurkan mesin wudhu itu di Kuala Lumpur, Malaysia seperti dilansir dari Reuters, Senin (1/2/2010).

Mesin itu berwarna hijau dan berornamen. Ada 2 bak di mesin itu, bak untuk cuci tangan di bagian atas dan bak untuk cuci kaki di bawah. Di tiap bak ada keran yang dilengkapi sensor. Air hanya akan keluar jika kaki atau tangan berada di bawah kran itu.

"Menghemat air adalah motivasi orang-orang untuk mengadopsi cara ini daripada cara konvensional, di mana banyak air yang terbuang," ujar Kepala AACE Anthony Gomez.

Alat itu juga bisa mengeluarkan suara ayat-ayat Alquran yang sudah direkam. Mesin wudhu itu memiliki tinggi 1,65 meter, dan membutuhkan 1,3 liter air untuk sekali wudhu dibandingkan dengan wudhu konvensional yang biasanya membiarkan kran air terbuka selama beberapa menit.

"Saat musim haji, 2 juta orang menggunakan 50 juta liter air per hari untuk wudhu. Kalau mereka memakai mesin ini, mereka akan berhemat 40 juta liter air per hari," imbuh Gomez.

Dubai sudah menunjukkan ketertarikannya untuk memiliki produk ini untuk ditempatkan di bandaranya. Namun mesin itu membutuhkan waktu 2 tahun untuk pengembangan lebih lanjut yang memakan biaya US$ 2,5 juta.

sumber : http://id.news.yahoo.com/dtik/20100201/twl-mesin-wudhu-otomatis-seharga-us-4-ri-1ac1e41.html

POPULAR

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...