Langsung ke konten utama

Media Indonesia: Tifatul Somasi di Twitter?

Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring mengancam akan mensomasi harian Media Indonesia atas berita "Tifatul Lecehkan Wartawan" yang terbit Rabu 24 Februari 2010. Ancaman itu dilancarkan Tifatul di akun Twitternya, Rabu petang.

Bagaimana komentar Media Indonesia? Kepala Divisi Pemberitaan Media Indonesia, Usman Kansong, menyatakan Media Indonesia belum bisa mengomentari soal somasi itu.

"Bagaimana menanggapinya, kalau somasi itu baru disebut di Twitter?" kata Usman saat dihubungi VIVAnews, Rabu malam. Media Indonesia, kata Usman, belum mendapat surat somasi yang dimaksud sampai malam ini.


Soal berita yang diprotes Tifatul, Usman menyatakan media dan reporternya sudah melakukan tugas jurnalistik sesuai standar. Awalnya, Usman bercerita, Media Indonesia hendak meminta konfirmasi Tifatul selaku Menkominfo terkait Rancangan Peraturan Menteri Kominfo tentang Konten Multimedia.

"Terkait Hayono Isman yang meminta RPM itu dicabut saja," ujar Usman. Reporter Media lalu mengirim reporternya mencari Tifatul. "Tapi tidak berhasil ditemui, akhirnya melalui pesan singkat," kata Usman. "Zaman sekarang boleh saja kan meminta konfirmasi lewat SMS?"

Lalu, kata Usman, datanglah SMS Tifatul yang menuduh Media memelintir berita. "Memangnya berita mana yang kami pelintir?" kata Usman.

Lalu Media pun menurunkan SMS Tifatul itu menjadi berita pada Selasa 22 Februari. Kemudian Rabu, Media menurunkan lagi berita berjudul "Tifatul Lecehkan Wartawan" yang berisi keprihatinan Ketua Dewan Pers Bagir Manan dan Ketua Aliansi Jurnalis Independen Nezar Patria.

"Artinya, kami sudah menurunkan berita melalui standar jurnalistik yang benar," kata Usman.

Dan Rabu pagi, melalui jejaring mikroblog hari ini, Tifatul membantah pernyataan yang menuduh dirinya telah menuding pers sebagai tukang pelintir dan mencari rezeki dari pelintiran berita.

"Sy protes HL (head line berita- red) MI kmrin, krn mlintir brita, itu rporter ngotot trus, sy blg jngan cari rezeki dg cr2 spt itu, lalu dimuat" tifatul tuduh pers," kata Tifatul lewat tweet atau status Twitter.

sumber : http://teknologi.vivanews.com/news/read/132108-media_indonesia__tifatul_somasi_di_twitter_

POPULAR

Museum Tsunami Aceh Persiapkan Inovasi berbasis Teknologi Digital

MUSEUM Tsunami Aceh terus lakukan inovasi untuk menjadi destinasi edukasi kebencanaan yang lebih modern dan menarik. Dengan mengusung konsep digitalisasi, museum akan memberikan pengalaman baru yang lebih interaktif dan imersif bagi para pengunjung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan bahwa empat ruang utama di museum akan ditata ulang secara signifikan. Ruang-ruang tersebut meliputi lorong tsunami, memorium hall, lobi lantai dua, dan ruang pameran tetap. "Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam dan menyentuh bagi pengunjung. Lorong tsunami akan dilengkapi dengan visual 3D pada lantai dan dinding, menciptakan sensasi seolah berada di tengah gelombang tsunami," ujar Almuniza, Rabu, 17 September 2025. Sementara itu, memorium hall yang ikonik akan diperbaharui dengan serangkaian LED berbentuk persegi panjang, menggantikan layar yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk menampilkan konten-konten sejarah dan edukasi secara lebih d...

1,8 Juta Penderita Kanker Mati Akibat Merokok

Kebiasaan merokok adalah salah satu faktor utama penyebab kanker paru. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), 40 persen dari 12 juta orang di dunia didiagnosa terserang kanker setiap tahun. WHO memperkirakan, 84 juta orang meninggal akibat kanker dalam rentang 2005-2015. Ada 1,8 juta angka kematian aki­bat kanker yang disebabkan kebiasaan merokok. Sebesar 60 persen dari keseluruhan angka kematian akibat kebiasaan me­rokok dijumpai di negara-negara berkembang dan terbelakang. Bagaimana rokok dapat me­nimbulkan kanker? Kebiasaan merokok bisa memicu kanker paru, kanker paru, tenggorokan, rongga mulut dan pharynx.

Top Ten Facebook Alternatives That Keep Up Your Privacy

With the rise to top spot in social networking world, Facebook's taking advantage of its monopoly. The social networking ace is eager on controlling online identity of its members and reconfiguring the world’s privacy norms. Lately Facebook has been accused of taking advantage of users privacy. In such a situation you must be looking for Facebook Alternatives. If you are looking for alternatives, you have many but those that upkeep your privacy and offer similar features and apps as Facebook are numbered. We made an effort to queue up the 10 Facebook alternatives that doesn't compromise your privacy. 1. Friendster It is already quite popular in Asia but has also grown in popularity in the United States. The network offers quite a few features to customize your profile, offering quite a few features to customize. This is the ultimate point of a social network through. You can stay updated on people's shared information  Friendster’s privacy is stricter than what we find w...