Langsung ke konten utama

Manajemen Persebaya akan Bentuk Bonekmania

Manajemen Persebaya akan membentuk suporter Persebaya (Bonekmania) resmi, guna mengantisipasi banyaknya bonekmania gadungan yang sering membuat ulah saat pertandingan.

Ketua Umum Persebaya Salah Ismail Mukadar, di Surabaya, Senin, mengatakan, untuk merealisasikan hal itu, pihaknya dalam waktu dekat ini akan mengumpulkan seluruh elemen suporter Persebaya.

"Rencananya 31 Januari mendatang kami mengumpulkan seluruh elemen suporter sebelum putaran dua ini berlangsung," katanya di sela-sela Konfercab DPC PDIP Surabaya.

Menurut dia, hasil pertemuan berupa pembentukan bonekmania resmi tersebut selanjutnya akan dilaporkan ke Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) dan pihak kepolisian.

"Hal ini kami lakukan, supaya nanti jika ada orang yang berbuat keonaran yang ternyata identitasnya suporter Persebaya resmi maka kami akan bertangung jawab," katanya menegaskan.

Selain itu, Saleh mengatakan bahwa kerusakan kereta api (KA) bukan sepenuhnya kesalahan suporter Persebaya (bonekmania) saat menyaksikan pertandingan Persebaya melawan Persib Bandung di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Sabtu (23/1).

"Kami bertanggung jawab secara moril, tapi kalau soal membayar ganti rugi kerusakan kami tidak bersedia karena tidak tahu siapa yang melakukan," ujarnya.

Menurut Saleh, kerusakan yang terjadi pada kereta itu akibat dari pihak lain yang berada di luar bonek. Merekalah yang melempari kereta dengan batu dan mengakibatkan jendela kereta banyak yang rusak.

"Kalau mau menuntut ganti rugi, ya, minta pada mereka. Bukan bonek yang melakukan pengrusakan," ucapnya berdalih.

Hal yang sama juga diungkapkan Wali Kota Surabaya Bambang Dwi Hartono. Ia menyatakan bahwa kerusakan kereta api bukan sepenuhnya kesalahan suporter Persebaya.

"Sudah ada bukti bahwa batu itu beterbangan di dalam gerbong. Sikap bonek pasif dan bertahan sambil memegangi kepala dan berlindung. Nah, itu kan sudah jelas kalau bukan bonek yang berulah," katanya.

sumber : http://www.antaranews.com/berita/1264413107/manajemen-persebaya-akan-bentuk-bonekmania

POPULAR

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...