Langsung ke konten utama

Mahasiswi "Korban Facebook" Diduga Gelapkan Mobil

ilustrasi
Mahasiswi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, Sylvia Russarina (23), yang oleh keluarganya dilaporkan hilang, telah ditemukan di Kota Jambi dan kini dilaporkan oleh pemilik Cahaya Rent Car dalam dugaan kasus penggelapan mobil.

Pemilik Cahaya Rent Car, Thohirun (28), di Semarang, Minggu, mengatakan Sylvia diduga telah menggelapkan salah satu mobilnya yakni Daihatsu Xenia bernomor polisi H-9369-QW.

"Pada hari Kamis (28/1), Sylvia dan seorang teman pria yang mengaku bernama Andi Rahmawan (20) semula menyewa mobil Daihatsu Terios dengan harga sewa Rp200 ribu per hari yang hendak dibawa untuk mengunjungi saudaranya di Solo," kata korban yang beralamat di Jalan dr. Kariadi Nomor 508 A Semarang.


Korban tidak menaruh curiga sama sekali karena penampilan Sylvia dan Andi pada saat menyewa mobil cukup meyakinkan.

"Pada hari Minggu (31/1), tiba-tiba saya mendapat telepon dari Sylvia yang mengabarkan kalau mobil yang disewanya mogok di Kota Pekalongan," ujarnya.

Korban kemudian mengirim orang ke Pekalongan untuk mengambil mobil yang mogok."Sylvia lalu meminta ganti mobil dan saya berikan mobil Daihatsu Xenia kepada mereka berdua yang mengaku hendak pergi ke Jakarta," katanya.

Thohirun merasa curiga bahwa mobilnya digelapkan setelah muncul pemberitaan tentang hilangnya Sylvia di berbagai media massa, baik media cetak maupun media elektronik.

"Awalnya saya menduga mobil yang disewa Sylvia mengalami kecelakaan atau mogok di jalan, makanya saya selama ini menunggu kabar dari yang bersangkutan apalagi telepon seluler Sylvia juga tidak bisa dihubungi," katanya.

Namun setelah muncul pemberitaan di berbagai media massa tentang Sylvia dan telah berusaha melakukan pencarian mobilnya hingga ke Jakarta, korban akhirnya melaporkan perempuan itu ke Markas Kepolisian Wilayah Kota Besar Semarang.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polwiltabes Semarang, AKBP Asep Jenal Ahmadi, yang dihubungi terpisah mengaku sudah menerima laporan dugaan penggelapan mobil yang dilakukan oleh Sylvia.

"Kami masih mengumpulkan bukti-bukti terkait hal tersebut dan telah memerintahkan anggotanya ke Jambi untuk menelusuri keberadaan Sylvia," katanya.

Sebelumnya, pada Selasa (9/2), kakak kandung korban, Maria Estela Karolina (25), melaporkan kasus hilangnya Sylvia ke Sentra Pelayanan Kepolisian (SPK) Mapolwiltabes Semarang dan mengatakan adiknya terakhir terlihat pergi dari rumah kosnya pada 26 Januari 2010.

Pihak keluarga sudah berusaha melakukan pencarian ke beberapa tempat untuk melacak keberadaan Sylvia, termasuk di indekosnya di Jalan Solo Nomor 11 Semarang, dekat kampus Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang, namun tidak berhasil.

Beberapa hari kemudian, Jumat 12 Februari 2010, Sylvia ditemukan menginap bersama Andi di Hotel Denny`s Simpang Rimbo, Jambi.

Ditemukannya Silvia berkat laporan dari seseorang yang mengenali korban setelah melihat siaran berita di televisi. Warga tersebut kemudian melaporkan ke Polsek Kotabaru.

Ketika itu anggota Polsek Kotabaru Jambi yang mendapatkan laporan tersebut langsung mengamankan keduanya dan dibawa ke Mapolsekta untuk dimintai keterangan.

Dari hasil pemeriksaan sementara, Sylvia tidak merasa diculik karena pergi bersama teman laki-lakinya dan mereka berdua sudah sama-sama suka dan saling mencintai.

Kapolsek Kotabaru AKP Iwan Sayuti pekan lalu membantah bila ada pihak yang mengatakan bahwa Sylvia dilarikan dan dibawa kabur pacarnya karena berteman di dunia maya melalui jejaring sosial facebook. Keduanya pergi karena sama-sama suka dan telah kenal sebelumnya.

"Dia bukannya dilarikan, tapi mereka berdua pergi karena sama-sama suka dan sejak awal mereka berdua sudah berkenalan langsung, bukan lewat `facebook`. Mengenai telepon milik Sylvia yang tidak bisa dihubungi tersebut, itu karena rusak setelah terjatuh," katanya.

Informasi yang didapat menyebutkan, kasus itu berawal saat Sylvia jalan-jalan hingga nyasar ke Brebes, Jateng. Sylvia tidak tahu cara untuk pulang ke Semarang.

Kemudian, dia berkenalan dengan Andi di kawasan terminal di Brebes dan Andi bersedia mengantarkan Sylvia untuk pulang ke Semarang.

Berawal dari perkenalan tersebut, kemudian keduanya bertukar nomor HP dan alamat `facebook`, yang selanjutnya keduanya menjalin hubungan.

Setelah berpacaran, Andi dicarikan rumah kos oleh Sylvia dan tinggal di Kota Semarang. Hubungan yang semakin dekat tersebut membuat keduanya ingin dan berniat untuk pulang ke Kerinci guna menemui kedua orang tua Sylvia dan keduanya pulang karena sepakat untuk meminta restu hubungan mereka.

Keduanya berangkat dari Semarang sejak Kamis (4/2), kemudian singgah di Jakarta selanjutnya melanjutkan perjalanan menuju Jambi menggunakan bis antar provinsi dan akhirnya mereka sampai di Jambi pada Kamis (11/2) sekitar pukul 24.00 WIB.

Sesampai di Jambi keduanya lansung menginap di Hotel Denis dan akhirnya diamankan pihak kepolisian.

sumber : http://www.antaranews.com/berita/1266747665/mahasiswi-korban-facebook-diduga-gelapkan-mobil

POPULAR

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...