Menjadi sebuah pertanda buruk menghampiri Anda, jika tiba-tiba Anda dipanggil si bos ke ruangannya. Bukan tentang kenaikan gaji atau promosi jabatan yang Anda dapatkan tetapi pemutusan hubungan kerja sepihak dari perusahaan. Anda kaget, shock, kecewa, marah, menolak mentah-mentah atau menangis sejadi-jadinya? Itu wajar tentu saja.
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tak dipungkiri akan selalu membayangi setiap pekerja dalam sebuah perusahaan. Berbagai alasan pun coba untuk diterima para pekerja-pekerja itu, mulai dari kondisi krisis global, perusahaan pailit, atau bisnis perusahaan mengalami kemunduran drastis hingga mengharuskan perusahaan melakukan perampingan karyawan.
Namun mimpi buruk ini tak akan jadi kenyataan, jika Anda sudah mengetahui celahnya untuk menghindar dari PHK, meski Anda belum berada di zona aman atau telah diangkat sebagai karyawan tetap (permanent employee).
Anda perlu mengetahui dulu karyawan jenis apa yang layak dijadikan tumbal atau diincar untuk di PHK. Karyawan yang menyuguhkan kontribusi paling sedikit bagi perusahaan serta tidak menunjukkan performa kerja yang baik adalah sasaran tepat. Meski ia telah dengan setia bekerja puluhan tahun (loyal) di perusahaan, tidak jadi halangan. Loyalitas tinggi yang tidak dibarengi dengan performa kerja yang baik, dan lalu makan gaji buta saja, tak berharga sama sekali.
Jika sudah tahu siapa yang menjadi sasaran tepatnya, segera amankan posisi Anda. Tunjukkan performa kerja Anda yang terbaik, berikan kontribusi yang semakin banyak dengan sumbang saran dan menelurkan ide-ide kreatif bagi perusahaan. Kemampuan dan potensi Anda yang terlihat ini tentu saja akan dihargai dengan imbalan yang setimpal.
Berpikir dan bertindak produktif. Jangan sia-siakan waktu Anda yang berharga untuk hal-hal yang sama sekali tidak bermanfaat. Ingat, bos Anda selalu awas dengan anak buahnya yang malas, yang hanya suka nongkrong di kantin di jam kerja, atau leyah-leyeh di kursi.
Tingkatkan terus ilmu dan potensi diri. Memang betul sebuah hadist nabi, "belajarlah sampai ke negeri China", sejauh apapun Anda telah berjalan merintis karir, jangan pernah malas untuk terus belajar, memperdalam segala ilmu dan keahlian. Serap ilmu sukses dari orang-orang yang Anda teladani, pun bacalah banyak buku, karena buku adalah jendela dunia.
Karyawan yang baik tidak pernah egois. Artinya, pedulilah dengan lingkungan di sekitar Anda. Ingat, Anda tak bekerja sendiri tetapi menjadi bagian dari tim kerja. Bantulah rekan kerja yang membutuhkan saran atau ide Anda. Membagi ilmu agar mendapatkan manfaat bersama, selain demi kebaikan dan kemajuan perusahaan, tentu akan berbuah pahala bagi Anda nantinya.
Hindari hal-hal yang membahayakan diri sendiri. Jika Anda telah berada dalam posisi aman yang nyaman, jangan pernah mencoba melakukan perbuatan yang akan sangat fatal bagi karir Anda. Semisal, tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline yang telah ditentukan, berbohong, tak bisa dipercaya bahkan melanggar peraturan perusahaan. Tetaplah berada di jalur yang benar, maka hidup Anda akan lebih tenang.
sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/wanita/2010/02/13/808/Ketahui-Celah-Hindari-PHK
Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) tak dipungkiri akan selalu membayangi setiap pekerja dalam sebuah perusahaan. Berbagai alasan pun coba untuk diterima para pekerja-pekerja itu, mulai dari kondisi krisis global, perusahaan pailit, atau bisnis perusahaan mengalami kemunduran drastis hingga mengharuskan perusahaan melakukan perampingan karyawan.
Namun mimpi buruk ini tak akan jadi kenyataan, jika Anda sudah mengetahui celahnya untuk menghindar dari PHK, meski Anda belum berada di zona aman atau telah diangkat sebagai karyawan tetap (permanent employee).
Anda perlu mengetahui dulu karyawan jenis apa yang layak dijadikan tumbal atau diincar untuk di PHK. Karyawan yang menyuguhkan kontribusi paling sedikit bagi perusahaan serta tidak menunjukkan performa kerja yang baik adalah sasaran tepat. Meski ia telah dengan setia bekerja puluhan tahun (loyal) di perusahaan, tidak jadi halangan. Loyalitas tinggi yang tidak dibarengi dengan performa kerja yang baik, dan lalu makan gaji buta saja, tak berharga sama sekali.
Jika sudah tahu siapa yang menjadi sasaran tepatnya, segera amankan posisi Anda. Tunjukkan performa kerja Anda yang terbaik, berikan kontribusi yang semakin banyak dengan sumbang saran dan menelurkan ide-ide kreatif bagi perusahaan. Kemampuan dan potensi Anda yang terlihat ini tentu saja akan dihargai dengan imbalan yang setimpal.
Berpikir dan bertindak produktif. Jangan sia-siakan waktu Anda yang berharga untuk hal-hal yang sama sekali tidak bermanfaat. Ingat, bos Anda selalu awas dengan anak buahnya yang malas, yang hanya suka nongkrong di kantin di jam kerja, atau leyah-leyeh di kursi.
Tingkatkan terus ilmu dan potensi diri. Memang betul sebuah hadist nabi, "belajarlah sampai ke negeri China", sejauh apapun Anda telah berjalan merintis karir, jangan pernah malas untuk terus belajar, memperdalam segala ilmu dan keahlian. Serap ilmu sukses dari orang-orang yang Anda teladani, pun bacalah banyak buku, karena buku adalah jendela dunia.
Karyawan yang baik tidak pernah egois. Artinya, pedulilah dengan lingkungan di sekitar Anda. Ingat, Anda tak bekerja sendiri tetapi menjadi bagian dari tim kerja. Bantulah rekan kerja yang membutuhkan saran atau ide Anda. Membagi ilmu agar mendapatkan manfaat bersama, selain demi kebaikan dan kemajuan perusahaan, tentu akan berbuah pahala bagi Anda nantinya.
Hindari hal-hal yang membahayakan diri sendiri. Jika Anda telah berada dalam posisi aman yang nyaman, jangan pernah mencoba melakukan perbuatan yang akan sangat fatal bagi karir Anda. Semisal, tidak menyelesaikan pekerjaan sesuai deadline yang telah ditentukan, berbohong, tak bisa dipercaya bahkan melanggar peraturan perusahaan. Tetaplah berada di jalur yang benar, maka hidup Anda akan lebih tenang.
sumber : http://suaramerdeka.com/v1/index.php/read/wanita/2010/02/13/808/Ketahui-Celah-Hindari-PHK