SEORANG teman di milis baru saja membeli BlackBerry (BB) dan bertanya bagaimana mengaktifkan layanan BB tersebut. Setelah teman-teman lain memandu, ia tetap tidak bisa mengaktifkan beberapa layanan BB, seperti BlackBerry Messenger dan push e-mail. Padahal pulsa sudah terpotong. Selidik sana selidik sini, ternyata BB yang ia beli sebuah ponsel buatan Cina.
Contoh di atas bisa saja terjadi pada banyak pengguna ponsel, terutama sejak diberlakukannya zona perdagangan bebas antara Cina dan negara-negara ASEAN atau AC-FTA mulai Januari 2010 ini. Sebelum ada perjanjian itu pun barang-barang Cina sudah masuk hingga pelosok-pelosok pedesaan. Apalagi sekarang setelah diberi kemudahan, tentu semakin merajalela barang-barang Cina masuk ke Indonesia.
Ya, sejak populernya BlackBerry, iPhone dan ponsel-ponsel pintar lainnya, terutama Nokia, semakin banyak pula ponsel tiruan yang ikut menikmati hasrat pembeli bergaya dengan ponsel masa kini. Lihatlah iklan di surat kabar, sekarang sudah lebih banyak ponsel buatan Cina dengan bentuk yang sangat mirip dengan BlackBerry berbagai seri.
Sebelum berlakunya FTA, ponsel-ponsel Cina masih malu-malu dalam meniru. Kalau seri BlackBerry ada yang 8900, seri tiruannya hanya menggunakan angka 89. Kalau logo BlackBerry asli terdiri atas 7 bulatan, ponsel tiruannya memiliki 8 bulatan.
Penjualannya pun masih melalui toko-toko, bukan melalui pedagang kelilingan. Kalau dari segi bentuk, semua sangat mirip. Apalagi kalau sudah dibelikan sarung atau dompetnya, sudah tentu dompet asli BB, ketika ikut rapat atau berkumpul dengan teman-temannya, si penggemar BB gadungan tadi dengan percaya diri berani meletakkan ponselnya di atas meja agar dilihat oleh teman-temannya. Ia sudah merasa derajatnya naik ke golongan pemakai BlackBerry.
Beberapa ponsel palsu bahkan tetap saja ingin mengungguli BlackBerry, yaitu dengan menyediakan dua slot kartu SIM dan ada televisi di dalamnya. Dari segi harga, seri-seri BlackBerry tersebut dijual dengan harga setengah atau sepertiga dari harga aslinya. Sekilas memang terlihat murah, tetapi ingat, itu adalah barang palsu, sehingga jatuhnya menjadi sangat mahal.
Tips
Sebelum Anda tertipu dengan BlackBerry gadungan ini, ikutilah petunjuk berikut ini. Sebarkan juga ke teman-teman Anda yang lain. Bila perlu, gunting dan pasang artikel ini di dekat meja kerja Anda.
Pertama, perhatikan, ponsel BlackBerry hingga saat ini belum ada yang memiliki dua slot kartu SIM, memiliki kemampuan menerima siaran radio atau televisi, dan shake technology. Sebaliknya, kemampuan BlackBerry yang hingga saat ini tidak dimiliki oleh ponsel Cina adalah kemampuan standar BlackBerry yaitu adanya PIN atau nomor identifikasi khusus tiap pesawat BB, aplikasi BBM atau BlackBerry Messenger, aplikasi pushmail dan beberapa aplikasi tambahan seperti wi-fi dan GPS.
Kedua, jangan tergiur dengan harga murah dengan berbagai alasan, seperti barang selundupan, barang non-distributor atau black-market, non-garansi dan sebagainya. BB asli terdiri atas banyak seri dan seri terbaru harganya sekitar Rp 3 jutaan. Seri-seri lama bekas pakai tentu di bawah harga itu, sehingga hanya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan ponsel-ponsel Cina bajakan.
Ketiga, usahakan membeli ponsel di tempat-tempat penjualan yang menetap, seperti di toko, mall atau tempat-tempat resmi lainnya. Abaikan bila Anda ditawari BlackBerry oleh orang tak dikenal ketika Anda sedang menunggu makanan di restoran, menunggu bus di terminal, atau di tempat-tempat publik.
Keempat, biasakan mempelajari dulu ponsel yang akan Anda beli, entah melalui saran teman, informasi di media massa, di Internet atau dari agen-agen resmi. Bila mungkin, cobalah meminjam untuk ëmemegang sebentarà BlackBerry milik teman atau orang yang Anda kenal. Di toko penjual BlackBerry pun kadang-kadang tidak tersedia barang contoh, sehingga cukup sulit bagi Anda untuk ëmelihat sebelum membeli.
Kelima, pertimbangkan benar sebelum Anda membeli BB. Bila memang untuk mendukung aktivitas Anda, tidak ada salahnya memakai BB. Tetapi tidak sedikit orang yang membeli BB hanya untuk meningkatkan perasaan status sosialnya, atau hanya untuk semakin banyak bermain berbual (chatting), Facebook dan Twitter.
Sekadar mengingatkan, ponsel Cina yang dibahas di atas adalah ponsel yang terang-terangan meniru BlackBerry dan dijual dengan cara tidak sah, yaitu melalui penawaran langsung ke orang per orang. Ponsel buatan Cina yang dijual secara resmi melalui agen-agen dan toko-toko, banyak yang berkualitas bagus. Jangan ragu-ragu dengan ponsel Cina yang resmi ini.
sumber : http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=208102&actmenu=46
Contoh di atas bisa saja terjadi pada banyak pengguna ponsel, terutama sejak diberlakukannya zona perdagangan bebas antara Cina dan negara-negara ASEAN atau AC-FTA mulai Januari 2010 ini. Sebelum ada perjanjian itu pun barang-barang Cina sudah masuk hingga pelosok-pelosok pedesaan. Apalagi sekarang setelah diberi kemudahan, tentu semakin merajalela barang-barang Cina masuk ke Indonesia.
Ya, sejak populernya BlackBerry, iPhone dan ponsel-ponsel pintar lainnya, terutama Nokia, semakin banyak pula ponsel tiruan yang ikut menikmati hasrat pembeli bergaya dengan ponsel masa kini. Lihatlah iklan di surat kabar, sekarang sudah lebih banyak ponsel buatan Cina dengan bentuk yang sangat mirip dengan BlackBerry berbagai seri.
Sebelum berlakunya FTA, ponsel-ponsel Cina masih malu-malu dalam meniru. Kalau seri BlackBerry ada yang 8900, seri tiruannya hanya menggunakan angka 89. Kalau logo BlackBerry asli terdiri atas 7 bulatan, ponsel tiruannya memiliki 8 bulatan.
Penjualannya pun masih melalui toko-toko, bukan melalui pedagang kelilingan. Kalau dari segi bentuk, semua sangat mirip. Apalagi kalau sudah dibelikan sarung atau dompetnya, sudah tentu dompet asli BB, ketika ikut rapat atau berkumpul dengan teman-temannya, si penggemar BB gadungan tadi dengan percaya diri berani meletakkan ponselnya di atas meja agar dilihat oleh teman-temannya. Ia sudah merasa derajatnya naik ke golongan pemakai BlackBerry.
Beberapa ponsel palsu bahkan tetap saja ingin mengungguli BlackBerry, yaitu dengan menyediakan dua slot kartu SIM dan ada televisi di dalamnya. Dari segi harga, seri-seri BlackBerry tersebut dijual dengan harga setengah atau sepertiga dari harga aslinya. Sekilas memang terlihat murah, tetapi ingat, itu adalah barang palsu, sehingga jatuhnya menjadi sangat mahal.
Tips
Sebelum Anda tertipu dengan BlackBerry gadungan ini, ikutilah petunjuk berikut ini. Sebarkan juga ke teman-teman Anda yang lain. Bila perlu, gunting dan pasang artikel ini di dekat meja kerja Anda.
Pertama, perhatikan, ponsel BlackBerry hingga saat ini belum ada yang memiliki dua slot kartu SIM, memiliki kemampuan menerima siaran radio atau televisi, dan shake technology. Sebaliknya, kemampuan BlackBerry yang hingga saat ini tidak dimiliki oleh ponsel Cina adalah kemampuan standar BlackBerry yaitu adanya PIN atau nomor identifikasi khusus tiap pesawat BB, aplikasi BBM atau BlackBerry Messenger, aplikasi pushmail dan beberapa aplikasi tambahan seperti wi-fi dan GPS.
Kedua, jangan tergiur dengan harga murah dengan berbagai alasan, seperti barang selundupan, barang non-distributor atau black-market, non-garansi dan sebagainya. BB asli terdiri atas banyak seri dan seri terbaru harganya sekitar Rp 3 jutaan. Seri-seri lama bekas pakai tentu di bawah harga itu, sehingga hanya sedikit lebih mahal dibandingkan dengan ponsel-ponsel Cina bajakan.
Ketiga, usahakan membeli ponsel di tempat-tempat penjualan yang menetap, seperti di toko, mall atau tempat-tempat resmi lainnya. Abaikan bila Anda ditawari BlackBerry oleh orang tak dikenal ketika Anda sedang menunggu makanan di restoran, menunggu bus di terminal, atau di tempat-tempat publik.
Keempat, biasakan mempelajari dulu ponsel yang akan Anda beli, entah melalui saran teman, informasi di media massa, di Internet atau dari agen-agen resmi. Bila mungkin, cobalah meminjam untuk ëmemegang sebentarà BlackBerry milik teman atau orang yang Anda kenal. Di toko penjual BlackBerry pun kadang-kadang tidak tersedia barang contoh, sehingga cukup sulit bagi Anda untuk ëmelihat sebelum membeli.
Kelima, pertimbangkan benar sebelum Anda membeli BB. Bila memang untuk mendukung aktivitas Anda, tidak ada salahnya memakai BB. Tetapi tidak sedikit orang yang membeli BB hanya untuk meningkatkan perasaan status sosialnya, atau hanya untuk semakin banyak bermain berbual (chatting), Facebook dan Twitter.
Sekadar mengingatkan, ponsel Cina yang dibahas di atas adalah ponsel yang terang-terangan meniru BlackBerry dan dijual dengan cara tidak sah, yaitu melalui penawaran langsung ke orang per orang. Ponsel buatan Cina yang dijual secara resmi melalui agen-agen dan toko-toko, banyak yang berkualitas bagus. Jangan ragu-ragu dengan ponsel Cina yang resmi ini.
sumber : http://www.kr.co.id/web/detail.php?sid=208102&actmenu=46