Langsung ke konten utama

3 Idiots, Kisah Persahabatan Tiga Mahasiswa

"Hidup adalah sebuah perlombaan, jika Anda tidak cukup cepat, maka Anda akan diinjak-injak," begitulah pesan rektor Viru Sahastrabudhhe (boman Irani) saat menyambut para mahasiswa baru di kampus ICE.

Di India 2.0, ada sebuah tradisi bahwa setiap anak yang baru lahir akan langsung dicap untuk memiliki status.

Jika anak laki-laki, maka ia harus menjadi insinyur, sementara jika anak perempuan maka harus menjadi seorang dokter.

Taruhannya sangat tinggi, siswa yang orangtuanya mengorbankan segalanya untuk pendidikan, diharapkan mencapai puncak kesuksesan.


Sayangnya, ada tiga siswa cerdas yakni Farhan (R. Madhavan), Raju (Sharman Joshi) dan Rancho (Aamir Khan) yang menyadari bahwa masa depan mereka tidak benar-benar tertulis dalam buku-buku teknik. Yang lebih penting justru mengejar mimpi.

Viru sendiri merupakan rektor yang ortodoks, kolot, keras kepala, tak punya belas kasihan. Alhasil, ia jadi musuh bersama.

Di tambah lagi dengan keberadaan Chatur Ramalingam, yang menyebalkan dan menghalalkan beragam cara untuk menjadi nomor satu di kampus.

Dalam satu kesempatan, Chatur dipermalukan Rancho di depan Viru dan teman-teman sekampusnya. Alhasil, Chatur menantang tak cuma Rancho tapi juga Farhan dan Raju bahwa 10 tahun ke depan, ia akan lebih sukses di banding mereka.

Chatur benar, ia memang lebih sukses dari Raju dan farhan. Hanya saja tidak diketahui nasib Rancho. Chatur, Raju dan Farhan pun mencari keberadaan Rancho yang dianggap sebagai mahasiswa luar biasa di kampus.

Mereka menemukan Rancho, tapi bukan Rancho teman kuliah. Mereka justru menemukan Racnhso yang tinggal di puncak gunung dengan menjadi gutu bagi anak-anak kecil.

Chatur merasa menang. Tapi ia tidak tahu, ada hal lain yang luar biasa yang tidak ia sadari.

Secara keseluruhan, daya tarik film ini adalah penampilan Aamir Khan. Kendati sudah berusia 44 tahun, tapi ia dipercaya untuk memerankan karakter mahasiswa.

Bukan itu saja, karakternya sangat berbobot untuk seorang mahasiswa pemberontak tapi pintar serta memutuskan menjadi seorang guru bagi anak-anak di Taare Zameen Par.

Film karya sutradara Rajkumar Hirani ini boleh dikatakan penuh dengan pesan moral, terutama di dunia pendidikan. Karena secara sosial, kultural, ekonomi, filosofi pendidikan menghadapi problem yang sama dan nyata seperti digambarkan di film.

Namun begitu, benang merah yang tak boleh dilupakan adalah teman bisa menjadi sangat berharga ketika mereka mampu mendorong Anda menuju potensi yang lebih besar.

Masih memiliki ciri khas India, Rajkumar dengan apik menata alur cerita. Mulai dari keceriaan, persahabatan, haru biru serta bumbu cinta. Jangan lupakan nyanyian dan tarian. Kurang lebih selama tiga jam, penonton diajak enggan untuk beranjak dari tempat duduk.

Ada baiknya, jika sebelum menonton, Anda menyiapkan saputangan untuk menyeka airmata yang menetes. Tidak cuma sekali, ada beberapa kali adegan yang akan membuat Anda hanyut dalam cerita.

Perlu diketahui, sang sutradara dengan sengaja membawa penonton untuk melompati waktu baik maju dan mundur selama 10 tahun.

Walau mampu membuat penonton sedikit bingung, tapi ada jaminan Anda akan tersenyum puas dan kalimat "All is well" akan melekat pada diri Anda.

Diputar di jaringan Blitzmegaplex, sebenarnya film ini sudah diputar selama dua pekan. Namun melihat respon dan sambutan yang baik, Raam Punjabi dari Multivision mengajak para mahasiswa termasuk media untuk nonton bareng.

"Film ini sudah diputar sejak pertengahan Desember dan disambut baik. Tidak hanya di Indonesia, film ini juga menuai kesuksesan di Bollywood," jelas Raam Punjabi saat ditemui di Blitzmegaplex, Grand Indonesia, Jakarta, Rabu (6/1).

sumber : http://www.astaga.com/content/3-idiots-kisah-persahabatan-tiga-mahasiswa

POPULAR

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...