Langsung ke konten utama

15 Alasan Pria Malas Berkomitmen

“Hampir 85% pria tak mau cepat-cepat bilang ya untuk naik ke jenjang hubungan yang lebih serius atau menikah,” demikian kesimpulan dari polling yang dilakukan terhadap laki-laki berusia 25-35 tahun dari berbagai profesi dan (tentu saja) masih lajang.

Mereka selalu mengelak dan mencoba mengulur waktu apabila pembicaraan sampai pada topik komitmen. Kata komitmen seolah kata yang menakutkan buat mereka. Tapi apa yang sebenarnya mereka takutkan? Berikut ini mengenal 15 alasan pria malas berkomitmen.

1. Takut terkekang dan tak bisa bebas lagi seperti saat masih baru saja jadian.
2. Merasa tak ada kecocokan setelah lama menjalin hubungan.
3. Tak bahagia selama menjalin hubungan awal.
4. Trauma, pernah dikhianati perempuan sehingga tidak bergitu saja percaya.
5. Melihat pengalaman kedua orang tua yang seringkali bertengkar dan berakhir ke perceraian.
6. Masalah materi yang belum berkecukupan.
7. Masih mengejar ambisi dan karir.
8. Belum siap mental karena tak berani menghadapi banyak masalah.
9. Masih ada keraguan, karena berharap mungkin masih ada wanita lain yang lebih baik.
10. Masih senang melajang, jalinan yang lebih serius hanya membuat complicated.
11. Takut tak dapat membahagiakan pasangannya kelak.
12. Cocok sih, tapi tak ada cinta.
13. Karena hubungan ‘SLJJ’ alias Long distance alias jarak jauh.
14. Hubungan terlalu dalam dan merasa tidak ada lagi gregetnya.
15. Karena sudah memiliki komitmen dengan wanita lain.

sumber : perempuan.com

Postingan populer dari blog ini

57% Use Social Network Sites

The power of online social networking was demonstrated by the tens of thousands who gathered in Shanghai at the weekend to pay their respects to the people who died in last Monday's blaze. The event at Jiaozhou Road was launched on microblogs and information spread rapidly on the Internet , especially on social networking sites such as Kaixin001.com. According to a survey by Shanghai Daily and Touchmedia, of 110,000 people traveling in taxis in Shanghai, Beijing, Guangzhou and Shenzhen , 57 percent of interviewees use social networking sites or microblogs for more than half an hour a day, and 18 percent for more than three hours. Microblogging is the most popular form. Almost 60 percent of the interviewees said they publish information on microblogs, communicating with friends, following celebrities, expressing their opinions, sharing jokes and conducting online marketing, said the survey.

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Upcoming Facebook Redesign Surface