Langsung ke konten utama

Peneliti: Terlalu Banyak Nonton TV Dapat Membunuh


Satu jam tambahan di depan televisi setiap hari meningkatkan resiko seseorang meninggal akibat sakit jantung dan pembuluh darah sebesar 18 persen, demikian laporan Australian Associated Press, Selasa. Menurut penelitian oleh beberapa ilmuwan Australia yang diterbitkan di "Journal of the American Heart Association", masing-masing satu jam tambahan meningkatkan kemungkinan secara keseluruhan bagi seseorang untuk meninggal akibat semua sebab, termasuk kanker sebesar 11 persen.

"Tubuh manusia dirancang untuk bergerak, bukan duduk untuk waktu lama," kata pemimpin studi itu, David Dunstan.

"Tetapi perubahan teknologi, sosial dan ekonomi berarti orang tidak menggerakkan otot mereka sebagaimana mereka lakukan sebelumnya," katanya. Profesor Dunstan, dari Baker IDI Heart and Diabetes Institute di Melbourne, mengatakan, duduk untuk waktu lama buruk bagi gula darah dan lemak, bahkan sekalipun seseorang sehat.

Hubungan antara menonton televisi dan peningkatan resiko kematian terbukti benar sekalipun tak ada faktor resiko lain seperti merokok, makanan yang buruk, kolesterol tinggi dan kegemukan. Para peneliti tersebut memantau kebiasaan menonton televisi sebanyak 8.800 orang dewasa selama enam tahun, sebelum menerbitkan hasil yang mengejutkan itu.

sumber : http://www.republika.co.id/berita/100924/peneliti_terlalu_banyak_nonton_tv_dapat_membunuh

Postingan populer dari blog ini

57% Use Social Network Sites

The power of online social networking was demonstrated by the tens of thousands who gathered in Shanghai at the weekend to pay their respects to the people who died in last Monday's blaze. The event at Jiaozhou Road was launched on microblogs and information spread rapidly on the Internet , especially on social networking sites such as Kaixin001.com. According to a survey by Shanghai Daily and Touchmedia, of 110,000 people traveling in taxis in Shanghai, Beijing, Guangzhou and Shenzhen , 57 percent of interviewees use social networking sites or microblogs for more than half an hour a day, and 18 percent for more than three hours. Microblogging is the most popular form. Almost 60 percent of the interviewees said they publish information on microblogs, communicating with friends, following celebrities, expressing their opinions, sharing jokes and conducting online marketing, said the survey.

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Upcoming Facebook Redesign Surface