Langsung ke konten utama

Twitterature Downsizes Literary Classics


As if CliffNotes didn't already have Shakespeare and Steinbeck rolling in their graves, now there's "Twitterature," a new book that will set the literary world on its head.

Written by 19-year-old University of Chicago students Alexander Aciman and Emmett L. Rensin, the book features more than 80 classics, summed up in 20 Tweets or less, according to EW.com. As on the actual Twitter, each Tweet contains a maximum of 140 characters.

The result of this microblogging-meets-masterpiece experiment?

William Shakespeare's "Hamlet" is summed up as: "@Peopleof Denmark: Don't worry. Fortinbras will take care of thee. Peace."

EW.com has found some other classic spoilers included in "Twitterature."

For instance there's this from "Anna Karenina": "Alright, twenty rubles says that I can toss my bag in the air, run across the tracks, and catch it before the train arriv–"

In defense of "Twitterature," editor Will Hammond at Viking/Penguin, which published "Twitterature," has posted a statement on the book's Web site.

"Like all good pastiche, 'Twitterature' skewers the original work with pin-point accuracy - mocking its grandiosity, exposing absurd coincidences of plotting, parodying its subject's ticks, slips and oddities," Hammond writes. "The difference, though, and what makes this little collection particularly enjoyable, is that the joke falls just as heavily (well, probably more so) on Twitter."

Sorry kids, but to get the joke, you'll have to read the original first.

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Museum Tsunami Aceh Hadirkan Koleksi UNHCR sebagai Media Pembelajaran Kebencanaan

UPTD Museum Tsunami Aceh akan segera memperkaya koleksinya dengan penambahan barang-barang bersejarah berupa bantuan kemanusiaan yang digunakan pada masa tanggap darurat, rehabilitasi, dan rekonstruksi pasca tsunami 2004. Koleksi ini akan disumbangkan oleh UNHCR Indonesia sebagai wujud dukungan terhadap upaya pelestarian memori kolektif bencana dan pendidikan kebencanaan. Barang-barang yang akan diserahkan antara lain selimut, ember, perlengkapan dapur, dan tikar yang membawa logo UNHCR. Kepala Perwakilan UNHCR untuk Indonesia, Francis Teoh, menegaskan bahwa benda-benda tersebut bukan sekadar artefak, melainkan simbol nyata dari solidaritas global. “Barang-barang ini merupakan saksi bisu dari upaya kemanusiaan dunia yang menyatu dengan gelombang solidaritas untuk Aceh,” ujar Teoh, Sabtu, 27 September 2025. Teoh yang memiliki pengalaman lebih dari 30 tahun di UNHCR dan terlibat langsung dalam tanggap darurat tsunami Aceh, menambahkan bahwa Museum Tsunami Aceh adalah ruang pembelaj...

Menteri Ketenagakerjaan RI Kunjungi Museum Tsunami Aceh: Dorong Edukasi dan Mitigasi Bencana

KEPALA UPTD Museum Tsunami Aceh, M. Syahputra Azwar, bersama jajaran, menerima kunjungan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Prof. Yassierli, beserta rombongan di Museum Tsunami Aceh pada Rabu, 24 September 2025. Dalam kunjungan tersebut, rombongan Menaker diajak berkeliling museum dan dipandu oleh edukator untuk menyaksikan langsung suasana serta berbagai aktivitas edukatif yang berlangsung di dalamnya. Museum Tsunami Aceh, yang diresmikan pada 2009, tidak hanya berfungsi sebagai monumen pengingat dahsyatnya bencana tsunami 2004, tetapi juga telah berkembang menjadi pusat edukasi, penelitian, sekaligus destinasi wisata unggulan di Aceh. Pada kesempatan itu, Menteri Yassierli menegaskan bahwa tragedi tsunami Aceh merupakan pelajaran berharga bagi seluruh bangsa dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi bencana. “Kita doakan para korban mendapatkan tempat yang layak di sisi-Nya,” ujarnya. Sebagai seorang akademisi dan guru besar, Menaker Yassierli menekankan pentingnya...