Langsung ke konten utama

Lewat Sosial Media #50M Bisa jadi Gosip


Berita kehebohan 50 milyar ini memang baru-baru saja terjadi di media, sampai-sampai tagar #50M pun mencuat begitu saja di linimassa Twitter.

Tidak akan berpanjang lebar, sebenarnya ini hanya menuntaskan draft tulisan saja yang terlalu lama bisa meukeuraleub ditinggal di blog ini. Hanya saja ingin mengutip sebuah status singkat di Facebook tentang fenomena gap yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Rakyat, wakil rakyat dan arti sebuah pilihan. Inilah statusnya:

Kalau ada anggota dewan yang menyarankan dana 50 milyar rupiah untuk sebuah acara adat, maka salahkan rakyat yang sampai memilih wakil rakyat itu. Pertanyaannya, kenapa mereka bisa salah pilih? Itu yang patut dijawab terlebih dahulu.

Kalau yang terpilih saja, mutunya seperti itu, bagaimana dengan yang memutuskan untuk golput? Wakil rakyat seperti apa yang akan muncul? Jangan merungut-rungut di forum online, kalau jadinya tidak seperti yang diharapkan. (2 Oktober oleh Erwin Syamsuddin)

Bagaimana dengan suara atau pendapat Andai wahai rakan dan handai taulan. Salam damai dari hati ke hati yang cukup dalam.[]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

57% Use Social Network Sites

The power of online social networking was demonstrated by the tens of thousands who gathered in Shanghai at the weekend to pay their respects to the people who died in last Monday's blaze. The event at Jiaozhou Road was launched on microblogs and information spread rapidly on the Internet , especially on social networking sites such as Kaixin001.com. According to a survey by Shanghai Daily and Touchmedia, of 110,000 people traveling in taxis in Shanghai, Beijing, Guangzhou and Shenzhen , 57 percent of interviewees use social networking sites or microblogs for more than half an hour a day, and 18 percent for more than three hours. Microblogging is the most popular form. Almost 60 percent of the interviewees said they publish information on microblogs, communicating with friends, following celebrities, expressing their opinions, sharing jokes and conducting online marketing, said the survey.

Upcoming Facebook Redesign Surface

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...