Langsung ke konten utama

Review: 'Innocence of Muslims', Cobaan Dalam Menyikapi Fitnah Dunia

KANAL di YouTube kembali gegar, pihak terkait di Indonesia pun cukup cekatan. Tidak bertele-tele judul 'Innocence of Muslims' di YouTube pun telah dihilangkan oleh pihak admin menyambut protes dari berbagai negara termasuk Indonesia yang telah menginstruksikan untuk 180 ISP menutupkan akses ke video tersebut.

"This video is not available in your country," begitulah tulis YouTube di alamat video tersebut.

Semenjak film yang berdurasi kurang lebih 14 menit itu memang telah melukai hati umat Islam di dunia, selain pelecehan, berbagai sangkalan kotor dialamatkan untuk muslim dunia.


Ketika agama dan keyakinan kita dilecehkan dan dihina, siapa yang tidak berang? pastinya darah telah naik ke ubun-ubun, ingin sekali menentang perihal dalam konten video tersebut.

Bukan tidak mungkin, aksi demo yang kian merajalela pun ada dimana, memang beda dengan Indonesia beberapa hari lalu masih adem ayem.

Aksi bakar-bakaran sampai jatuh korban sekarang itu seperti sudah lazim, tanpa tahu lagi makna sebenarnya yang ditantang. Padahal sudah jelas, dari sejak Nabi agama ini sudah kerap dihina, dibenci, sampai saat ini fitnah untuk Islam tetap ada.

Sebuah tulisan dari Yos Beda misalnya, yang mengajak kita (kaum muslimin) bagaimana menyikapi fitnah dari film tersebut. Sanggupkah kita melawan secara dewasa dan membuat persatuan ini lebih baik tanpa harus terpecah. Inilah tantangannya!

"Innocence of Muslims tak ubahnya sebuah provokasi nyata bagi umat Islam, disinilah kedewasaan kita diuji, bagaimana menyikapi kasus ini, bisa kah kita tetap berfikir jernih dan bertindak dengan baik? atau hanya menuruti nafsu amarah saja, dengan melakukan tindakan-tindakan diluar batas yang malah akan ‘membenarkan’ pesan yang disampaikan dalam film Innocence of Muslims tersebut, kalau samapi seperti itu yang rugi umat Islam sendiri kan?," tulis Yos.

Semoga saja, kita berharap bisa menyikapi film ini secara baik serta muslihat dengan ilmu dan tuntunan seperti yang telah diajarkan Islam,

Dari Abu Hurairah r.a., katanya: “Ada seorang A’rab -orang Arab dari daerah pedalaman- kencing dalam masjid, lalu berdirilah orang banyak padanya dengan maksud hendak memberikan tindakan padanya. Kemudian Nabi s.a.w. bersabda: “Biarkanlah orang itu dan di atas kencingnya itu siramkan saja setimba penuh air atau segayung yang berisi air. Karena sesungguhnya engkau semua itu dibangkitkan untuk memberikan kemudahan dan bukannya engkau semua itu dibangkitkan untuk memberikan kesukaran.” (Riwayat Bukhari)

Dalam hadist lain Nabi, juga mencontohkan sifatnya yang lemah lembut dan bijak, dari Jarir bin Abdullah r.a., katanya: “Saya mendengar Rasulullah s.a.w. bersabda: “Barangsiapa yang tidak dikaruniai sifat lemah lembut, maka ia tidak dikaruniai segala macam kebaikan.” (Riwayat Muslim).

POPULAR

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...