Langsung ke konten utama

42 Juta Orang Indonesia Gunakan Internet untuk Hiburan

Sebanyak 60 juta pengguna Internet di Indonesia ternyata lebih banyak menggunakan layanan di dunia maya untuk sekedar bersenang-senang.

"Sekitar 70 persennya (42 juta pengguna Internet) menggunakan Internet untuk hiburan," kata Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, Selasa 7 Juni 2011.

Jenis layanan hiburan yang banyak digunakan antara lain jejaring sosial Facebook, Twitter, chatting, dan video streaming. "(Hiburan) itu memang penting, tapi lebih penting lagi jika digunakan untuk kegiatan yang lebih produktif," katanya.


Contohnya, lanjut Hatta, seperti e-goverment, e-procurement, kegiatan sosial, manajemen bencana, e-health, dan e-voting. Dia menjelaskan, pemerintah sudah mencanangkan program Teknologi Informasi dalam master plan pembangunan sampai dengan tahun 2014.

Menurut perhitungan Bank Dunia, kata Hatta, setiap pertumbuhan satu persen layanan Internet pita lebar atau broadband akan meningkatkan pendapatan bersih nasional (Gross Domestic Product/GDP) sebesar 1,38 persen. Sementara sampai dengan kuartal pertama tahun ini penetrasi broadband di Tanah Air baru 3 sampai 4 persen. Padahal, di negara lain sudah mencapai 40 sampai 60 persen.

sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/it/2011/06/07/brk,20110607-339157,id.html

POPULAR

Museum Tsunami Aceh Persiapkan Inovasi berbasis Teknologi Digital

MUSEUM Tsunami Aceh terus lakukan inovasi untuk menjadi destinasi edukasi kebencanaan yang lebih modern dan menarik. Dengan mengusung konsep digitalisasi, museum akan memberikan pengalaman baru yang lebih interaktif dan imersif bagi para pengunjung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan bahwa empat ruang utama di museum akan ditata ulang secara signifikan. Ruang-ruang tersebut meliputi lorong tsunami, memorium hall, lobi lantai dua, dan ruang pameran tetap. "Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam dan menyentuh bagi pengunjung. Lorong tsunami akan dilengkapi dengan visual 3D pada lantai dan dinding, menciptakan sensasi seolah berada di tengah gelombang tsunami," ujar Almuniza, Rabu, 17 September 2025. Sementara itu, memorium hall yang ikonik akan diperbaharui dengan serangkaian LED berbentuk persegi panjang, menggantikan layar yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk menampilkan konten-konten sejarah dan edukasi secara lebih d...

1,8 Juta Penderita Kanker Mati Akibat Merokok

Kebiasaan merokok adalah salah satu faktor utama penyebab kanker paru. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), 40 persen dari 12 juta orang di dunia didiagnosa terserang kanker setiap tahun. WHO memperkirakan, 84 juta orang meninggal akibat kanker dalam rentang 2005-2015. Ada 1,8 juta angka kematian aki­bat kanker yang disebabkan kebiasaan merokok. Sebesar 60 persen dari keseluruhan angka kematian akibat kebiasaan me­rokok dijumpai di negara-negara berkembang dan terbelakang. Bagaimana rokok dapat me­nimbulkan kanker? Kebiasaan merokok bisa memicu kanker paru, kanker paru, tenggorokan, rongga mulut dan pharynx.

Top Ten Facebook Alternatives That Keep Up Your Privacy

With the rise to top spot in social networking world, Facebook's taking advantage of its monopoly. The social networking ace is eager on controlling online identity of its members and reconfiguring the world’s privacy norms. Lately Facebook has been accused of taking advantage of users privacy. In such a situation you must be looking for Facebook Alternatives. If you are looking for alternatives, you have many but those that upkeep your privacy and offer similar features and apps as Facebook are numbered. We made an effort to queue up the 10 Facebook alternatives that doesn't compromise your privacy. 1. Friendster It is already quite popular in Asia but has also grown in popularity in the United States. The network offers quite a few features to customize your profile, offering quite a few features to customize. This is the ultimate point of a social network through. You can stay updated on people's shared information  Friendster’s privacy is stricter than what we find w...