Langsung ke konten utama

5 Pose Foto Profil Facebook Yang Harus Dihindari

Bermacam-macam pose saat mengambil foto dan dijadikan foto profil. Dan pose itulah yang kemudian dijadikan foto profil komunitas sejumlah remaja di Facebook. Tapi sebenarnya ada maknanya  dari pose itu. Bagaimana?

Gaya MySpace
Gaya ini di mana para pria berpose di depan cermin dengan kamera ponsel dan perempuan berpose dengan memperlihatkan payudara. Banyak yang mengira mereka terlihat seksi namun sebenarnya ini makin menunjukkan jika mereka sama sekali tidak punya teman. Ini merupakan gaya narsis dan menunjukkan tak ada yang mau berada di dekat kamu, mengidap depresi. Menariknya, gaya motret sendiri dengan ponsel di situs kencan OK Cupid menjadi cara jitu mendapatkan banyak perhatian dan pesan. Tapi ini tak berlaku di Facebook.

Menggunakan foto obyek, bayi, dan hewan peliharaan
Mungkin terlihat cute namun pada faktanya itu bukan kamu. Saat melihat foto profil seperti itu akan membuat teman-teman kamu berpikir mungkin saja kamu tidak tampan, gendut, tak percaya diri, atau cacat tubuh sehingga tak ingin menampilkan foto itu di Facebook. Malah, memilih foto yang cute seperti bayi atau peliharaan.

Berfoto sambil minum
Mungkin kamu sedang berfoto minum segelas anggur atau bir. Namun, foto seperti iitu akan membuat kamu seperti seorang pemabuk dan orang-orang tak ingin berteman dengan kamu. Foto ini juga kamu seperti seorang bintang iklan padahal ini merugikan kamu. Sudah mempromosikan bir tapi tidak mendapatkan bayaran apapun.


Berfoto ramai-ramai
Ini salah satu gaya berfoto yang paling banyak digemari di Facebook. Padahal foto ini bisa membuat kamu dinilai tak percaya diri karena memilih foto beramai-ramai. Menurut hasil survei, setelah bertemu dengan seseorang maka 79 persen dari kelompok usia 16-21 tahun akan melihat teman-teman dari orang bersangkutan. Terdengar tak masuk akal namun sebagian orang menilai kepribadian seseorang melalui foto profil

Foto pernikahan atau liburan
Kamu masih memasang foto pernikahan, bahkan berbulan-bulan setelah menikah. Memang sungguh menyenangkan memasang foto pernikahan atau liburan setelah berbulan-bulan berlalu akan membuat teman kamu bosan. Malah dikira sengaja pamer kepada teman-teman yang masih melajang. Foto liburan membuat kamu akan dijauhi teman-teman karena rekan kerja sangat ingin berlibur seperti kamu namun tak memiliki kemampuan. Cemburu suatu hal yang lumrah! Sekarang tergantung pilihan kamu lho.


sumber : forum.vivanews.com

Postingan populer dari blog ini

57% Use Social Network Sites

The power of online social networking was demonstrated by the tens of thousands who gathered in Shanghai at the weekend to pay their respects to the people who died in last Monday's blaze. The event at Jiaozhou Road was launched on microblogs and information spread rapidly on the Internet , especially on social networking sites such as Kaixin001.com. According to a survey by Shanghai Daily and Touchmedia, of 110,000 people traveling in taxis in Shanghai, Beijing, Guangzhou and Shenzhen , 57 percent of interviewees use social networking sites or microblogs for more than half an hour a day, and 18 percent for more than three hours. Microblogging is the most popular form. Almost 60 percent of the interviewees said they publish information on microblogs, communicating with friends, following celebrities, expressing their opinions, sharing jokes and conducting online marketing, said the survey.

Upcoming Facebook Redesign Surface

Macam-macam Penyakit Dunia yang Dikenal oleh Masyarakat Aceh

Penyakit donya (dunia) dalam pengetahuan orang Melayu seperti di Aceh adalah penyakit yang disebabkan oleh hal-hal supranatural atau adikodrati, atau tersebab manusia yang bersekutu dengan jin, setan, atau makhuk halus yang jahat. Aceh adalah salah satu suku terbesar di Propinsi Aceh. Kebesaran suku Aceh tidak hanya tampak dari kesenian dan kepahlawanan masyarakatnya, tetapi juga pengetahuan mereka terhadap penyakit dan penyembuhannya. Bagi mereka, sakit adalah hal serius yang harus disikapi. Karena itu, mereka mengabadikannya dalam sebuah pengetahuan tentang klasifikasi penyakit dan penyembuhannya (Meuraxa, Dado 1956; Rusdi Sufi dkk, 2006; Rusdi Sufi dkk, 2004).