Langsung ke konten utama

60% Enterprise may Reject Windows for Chrome OS: Google

Google Chrome OS ConceptImage by FreeCliDent via Flickr
It is become pretty clear by now that Google will not be able to launch stable version of Chrome OS this year. The company is only expected to release the stable edition of Chrome OS early next year. Rumors are flying around at Google that Google Chrome OS will be delayed till 2011 or Crome and Android OS are going to merge to form a common platform. The Chrome OS is aimed for the computers that will be used as web browser and don’t store any of their data locally but keep it in the cloud.

According to the latest New York Times report, Google recently deployed new systems that come with Chrome OS to internal Google employees including Sergey Brin. The interesting part of the Times story:

“Mr. Upson says that 60 percent of businesses could immediately replace their Windows machines with computers running Chrome OS. He also says he hopes it will put corporate systems administrators out of work because software updates will be made automatically over the Web,” said Linus Upson, Chrome chief and Google vice president of engineering.


Mr Upson further added that Chrome OS is going to handle the software updates automatically without any intervention of the System Administrator. Those people can be freed to do more important job.

However, Mr Jason Hiner of ZDnet thinks that it is next to impossible that 60% businesses are going to switch to Chrome OS because the OS is aimed for Netbook only. According to TechRepublic poll, majority of the enterprises still provide their employees desktops and not laptops. Additionally, a small percentage of the laptop owners only carries Netbook. The other issue is that Netbook dominance will be challenged by Tablet PC and Smartphones. But, Mr Upson commented, “We are starting with laptops and we will expand in both directions.”

source: http://tech.gaeatimes.com/index.php/archive/60-enterprise-may-reject-windows-for-chrome-os-google/
Enhanced by Zemanta

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...