Langsung ke konten utama

Pencipta Internet Kritik Facebook

Image representing Facebook as depicted in Cru...Image via CrunchBase
Pencipta world wide web atau www, Tim Berners-Lee mengkritik situs jejaring sosial Facebook karena dinilai membatasi keterbukaan website.

Dalam tulisan berjudul Long Live the Web: A Call for Continued Open Standards and Neutrality yang dimuat dalam jurnal Scientific American, Berners-Lee kembali mengingatkan pengguna internet tentang kekuatan website ada pada keterbukaan dan demokratis.

"Web berkembang menjadi alat yang kuat karena dibangun pada prinsip-prinsip egaliter," tulis Berners-Lee seperti dikutip Telegraph, hari ini. Setiap orang maupun kelompok, lanjut dia, bisa menggunakan website, baik yang mengatasnamakan individu, universitas maupun perusahaan.


Namun akhir-akhir ini, kata Berners-Lee, egaliter dan universalitas website sedang terancam oleh beberapa "penduduk yang paling sukses", yakni Facebook, LinkedIn dan Friendster. "Mereka membatasi informasi yang mengalir dan tersedia secara bebas di seluruh web," katanya.

Situs jejaring sosial tersebut, menurut dia, telah mengambil beberapa informasi pengguna website, seperti ulang tahun, alamat e-mail, foto dan teman-teman pengguna. Tetapi di lain pihak, pengguna tidak dapat mengunakan kembali informasi yang mereka masukkan melalui situs lain kecuali di situs jejaring sosial tertentu. "Tiap situs saling membuat pagar dan tidak bisa terhubung satu dengan yang lain," ujar Berners-Lee.

Tulisan pencipta website ini merupakan reaksi dari sikap Chief Executive Officer (CEO) Facebook, Mark Zuckerberg yang menolak berkomitmen untuk membuka data pengguna Facebook ke seluruh website pada ajang Web 2.0 Summit di San Francisco pekan lalu.

sumber : http://www.tempointeraktif.com/hg/it/2010/11/23/brk,20101123-293664,id.html
Enhanced by Zemanta

POPULAR

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...