Langsung ke konten utama

Inilah Tugas Utama Sri Mulyani di Bank Dunia

Dalam rilis Bank Dunia tanggal 4 Mei 2010 disebutkan bahwa sebagai satu dari tiga Managing Director World Bank Group, Sri Mulyani bertangung jawab terhadap operasional di tiga kawasan, yakni Amerika Latin dan Karibia; Timur Tengah dan Afrika Utara; serta Asia Timur dan Pasifik.

Penunjukkan Sri Mulyani itu dilakukan setelah melalui proses pencarian berskala internasional. Sri Mulyani akan bergabung pada tanggal 1 Juni 2010, dan akan menjalani masa orientasi selama satu bulan sampai akhir Juni saat pejabat yang digantikannya, Juan Jose Daboub, resmi meninggalkan World Bank Group.

World Bank atau Bank Dunia berbeda dengan World Bank Group atau Grup Bank Dunia. Bank Dunia hanya merujuk pada dua lembaga keuangan internasional, yakni International Bank for Reconstruction and Development (IBRD) dan International Development Association (IDA). Sementara Grup Bank Dunia, selain dua lembaga di atas juga terdiri dari International Finance Corporation (IFC), Multilateral Investment Guarantee Agency (MIGA), dan International Centre for Settlement of Investment Disputes (ICSID).


Bank Dunia Grup berdiri menyusul Perjanjian Breeton Woods, 27 Desember 1945, didahului Konferensi Moneter dan Keuangan PBB pada bulan Juli sebelumnya. Didirikan pertama kali untuk membangun kembali negara-negara blok Barat yang hancur akibat Perang Dunia Kedua. Setelah itu, bantuan Grup Bank Dunia diberikan kepada negara-negara dunia ketiga yang memilih bergabung dengan blok Barat.

Keterlibatan Grup Bank Dunia dalam pembangunan di banyak negara dunia ketiga atau negara berkembang menuai kritik, tidak terkecuali dari orang dalam Grup Bank Dunia sendiri. Mantan Chief Economist Joseph Stiglitz, misalnya, mengkritik pembangunan yang menggunakan resep Grup Bank Dunia pada kenyataannya mempertahankan struktur ketidakadilan global.

sumber : http://www.rakyatmerdeka.co.id/news/2010/05/05/92828/Inilah-Tugas-Utama-Sri-Mulyani-di-Bank-Dunia

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...