Langsung ke konten utama

Google Akan Membuka Toko Buku Digital


Mulai pertengahan tahun ini Google dikabarkan akan mulai menjual buku-buku digital melalui toko buku online yang akan dibukanya. Demikian laporan terbaru CNN mengutip juru bicara perusahaan itu.

Hal tersebut akan menempatkan Google dalam persaingan pasar e-book yang kini mulai populer. Toko buku online Kindle milik Amazon.com melompat lebih dulu memimpin pasar, tapi Barnes & Noble juga menyusul dengan merilis e-reader Nook, dan Apple baru-baru ini meluncurkan iBookstore untuk iPad.
Google telah bermitra dengan HTC Taiwan untuk mengembangkan sebuah komputer tablet baru untuk menyaingi iPad. Toko buku digital sendiri akan membantu penjualan PC tablet rancangan Google tersebut dan menjadi pundi-pundi barunya.

Tapi dengan layanan baru, yang disebut Google Editions, Google tidak menetapkan layanan itu hanya untuk PC tabletnya sendiri. Tidak seperti beberapa pesaingnya, Google berencana buku digitalnya memungkinkan untuk dibaca pada banyak perangkat lain. Namun, Google Editions, di sisi lain, tidak akan membiarkan pengguna mengunduh buku digital, melainkan hanya bisa diakses melalui browser web dan terhubung ke internet.

Berbeda dengan Amazon.com myang emaksa penerbit memaketkan buku-bukunya dengan format khusus, hanya untuk perangkat Kindle buatannya atau aplikasi Kindle yang di-install ke perangkat lain untuk membaca buku di perpustakaan Amazon. Apple juga menganut apa yang disebut standar industri Epub, di mana buku-buku digital itu hanya bisa dibaca di perangkat Apple atau melalui software buatannya.

sumber : http://tekno.kompas.com/read/xml/2010/05/05/20143874/Google.Akan.Membuka.Toko.Buku.Digital-8

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...