Langsung ke konten utama

Top Ten Richest People in 2010

Mukesh Ambani is ranked fourth among the World's top 10 billionaires by the Forbes Magazine with total assets worth $29 billion followed by another Indian, steel tycoon L N Mittal, who ranked fifth with a total value of $28.7 billion.

The Forbes Billionaires list for 2010 has witnessed Mexican Carlo Slim surpassing Bill Gates and Warrant Buffett to be the richest man on the earth. Slim's total worth rose $18.5 billion during the year to an estimated $53.5 billion, the Forbes Magazine said. Gates remained second with a fortune of $53 billion.

Apart from Reliance Industries Chairman Mukesh Ambani and Head of ArcelorMittal L N Mittal, there were four other Indian tycoons in the top 50 list and 49 others in the complete list of 1,011 billionaires.

The four Indian businessmen, besides Ambani and Mittal, in the top 50 list are Azim Premji (ranked: 28, worth: $17 billion), Sashi Ruia and Ravi Ruia (ranked: 40, worth: $13 billion), and Savitri Jindal (ranked: 44, worth: $12.2 billion).

DLF's K P Singh (74), Aditya Birla Group's Kumar Mangalam Birla (86) and Bharti Airtel's Head Sunil Mittal (87) are the other Indians who are among the top 100 wealthy in India.

Top 10 list
1. Carlos Slim Helu
CarlosSlim Top 10 richest people in 2010
$53.5
2. Bill Gates
bill gates Top 10 richest people in 2010
$53.0
3. Warren Buffet
Warren Buffett Top 10 richest people in 2010
$47.0
4. Mukesh Ambani
ambani brothers Top 10 richest people in 2010
$29.0
5. Lakshmi Mittal
mittal Top 10 richest people in 2010
$28.7
6. Lawrence Ellison
Lawrence Ellison Top 10 richest people in 2010
$28.0
7. Bernard Arnault
Bernard Arnault Top 10 richest people in 2010
$27.5

8. Eike Batista
Eike Batista Top 10 richest people in 2010
$27.0
9. Amancio Ortega
Amancio Ortega Top 10 richest people in 2010
$25.0
10. Karl Albrecht
Karl Albrecht Top 10 richest people in 2010
$23.5

source : http://www.southdreamz.com/2010/03/top-10-richest-people-in-2010.html

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...