Langsung ke konten utama

Siswa Tak Mau Belajar Gara-gara Facebook

Saat ini dunia maya mulai digemari semua kalangan baik, kaum tua terlebih kaum muda, khususnya pelajar. Khusus pelajar, mereka tergandrungi dengan dengan jejaringan sosial facebook, sehingga terkadang para pelajar malas belajar.

“Akibat kecanggihan dunia maya itu, banyak para pelajar tidak lagi peduli dengan dunia pendidikan,” kata seorang guru honorer di salah satu sekolah di Medan, Juliandi Arifianto (25), kepada Waspada Online, tadi pagi.

Dikatakan, melalui FB para siswa dapat berkomunikasi secara tulisan, dan dapat melihat gambar rekan yang diajak dialog. Dan para pengguna FB dapat saling melihat foto-foto yang ada didalamnya.


“Pada umumnya mereka menggunakan FB diruang kelas saat guru sedang mengajar dengan menggunakan Handphone (HP). Hal ini diketahui para siswa terpergok sedang bermain Hp pada waktu jam belajar dan melihat apa isi hp tersebut ternyata didalamnya.

Dikatakan, perbuatan para siswa itu jelas membuat pusing para guru, karena para siswa tak bias dimarahi, dan dipukuli. Sebab, jika itu terjadi, akan diadukan, dan para guru yang kena tegur.

“Para orang tua dihimbau, serta menasehati anaknya agar tidak bermain-main pada jam belajar. Karena hal itu hanya akan berdampak kepada mereka tidak dapat mengikuti pelajaran,” katanya.

sumber : http://www.waspada.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=86917:-siswa-tak-mau-belajar-gara--gara-facebook&catid=14:medan&Itemid=27

Postingan populer dari blog ini

57% Use Social Network Sites

The power of online social networking was demonstrated by the tens of thousands who gathered in Shanghai at the weekend to pay their respects to the people who died in last Monday's blaze. The event at Jiaozhou Road was launched on microblogs and information spread rapidly on the Internet , especially on social networking sites such as Kaixin001.com. According to a survey by Shanghai Daily and Touchmedia, of 110,000 people traveling in taxis in Shanghai, Beijing, Guangzhou and Shenzhen , 57 percent of interviewees use social networking sites or microblogs for more than half an hour a day, and 18 percent for more than three hours. Microblogging is the most popular form. Almost 60 percent of the interviewees said they publish information on microblogs, communicating with friends, following celebrities, expressing their opinions, sharing jokes and conducting online marketing, said the survey.

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Upcoming Facebook Redesign Surface