Langsung ke konten utama

Nonton Film Layar Lebar Lewat Pancaran HP


Banyak yang memamerkan produk elektroniknya di Consumer Electronics Show (CES) yang rata-rata menjagokan TV layar datar. Berbeda dengan Microvision Inc, ia menempatkan gambar pada tampilan skala yang lebih kecil, tidak lebih dari besar layar ponsel. Akan tetapi ia dapat di pancarkan ke layar atau dinding untuk menyaksikan ruang gambar yang lebih besar. Seperti kemampuan proyektor yang banyak digunakan untuk presentasi dan nonton film kesayangan.

Adalah Pico Proyektor, teknologi ini masih relatif langka, Microvision dan pesaingnya seperti Texas Instruments Inc dan 3M Co yang memulai menarik hati pengunjung di Las Vegas, saat acara pameran akan berakhir pada hari Minggu mereka mengenalkan produk ini.


Seperti laporan Reuters, yang dikutip Wartaone, Microvision memamerkan proyektor yang kecil namun memiliki kemampuan memproyeksikan gambar video yang lebih tajam menggunakan teknologi laser.

Vendor ini berharap, alat ini dapat ditanam ke teknologi elektornik lainnya seperti kamera dan handphone.

“Perasaan saya adalah bahwa pada akhirnya telepon memiliki kesempatan terbesar,” Ungkap Direktur Komunikasi Microvision, Matt Nichols.

Ia juga mengatakan, bahwa pihak perusahaannya sudah mulai merundingkan pengembangan teknologi ini dengan puluhan pelanggan potensial termasuk produsen telepon genggam.

Menurut Nichols, prototipe pertama gadget dengan Pico Proyektor Microvision akan tertanam akhir tahun ini, dan Ia mengharapkan produk ini sudah dikomersilkan kuartal pertama tahun depan.

“Kami percaya bahwa dalam lima tahun ramalan, telepon Anda akan memiliki proyektor,” ungkap Nichols kepada Reuters.

Texas Instruments, pemasok utama aplikasi chip untuk telepon, juga sudah menyepakati menanam proyektor Pico di beberapa perangkat komersial termasuk proyektor mini dan dua seri ponsel produk Samsung Electronics Co Ltd, juga sudah diujicobakan di CES.

Jelas, kehadiran Pico Projector Microvision ini, akan memudahkan presentasi Anda dan akan memuaskan Anda menonton film dengan layar lebar di mana saja Anda suka.

sumber : http://15meh.blogspot.com/2010/01/menonton-film-layar-lebar-yang.html

POPULAR

Kerajaan Jeumpa, Kerajaan Islam Pertama Nusantara

Teori tentang kerajaan Islam pertama di Nusantara sampai saat ini masih banyak diperdebatkan oleh para peneliti, baik cendekiawan Muslim maupun non Muslim. Umumnya perbedaan pendapat tentang teori ini didasarkan pada teori awal mula masuknya Islam ke Nusantara. Mengenai teori Islamisasi di Nusantara, para ahli sejarah terbagi menjadi 3 kelompok besar, yaitu pendukung (i) Teori Gujarat (ii) Teori Parsia dan (iii) Teori Mekah (Arab). Bukan maksud tulisan ini untuk membahas teori-teori tersebut secara mendetil, namun dari penelitian yang penulis lakukan, maka dapat disimpulkan bahwa Teori Mekkah (Arab) lebih mendekati kebenaran dengan fakta-fakta yang dikemukakan. Teori Mekkah (Arab) hakikatnya adalah koreksi terhadap teori Gujarat dan bantahan terhadap teori Persia. Di antara para ahli yang menganut teori ini adalah T.W. Arnold, Crawfurd, Keijzer, Niemann, De Holander, SMN. Al-Attas, A. Hasymi, dan Hamka. i Arnold menyatakan para pedagang Arab menyebarkan Islam ketika mereka mendo...

Rasulullah Pingsan dan Menangis Saat Mendengarkan Jibril Mengisahkan Pintu Neraka

Yazid Ar raqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Rasulullah pada waktu yang ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh Rasululah Saw: "Mengapa aku melihat kau berubah muka (wajah)?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yang mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman daripadanya".

Generasi Muda Wajib Tahu! Museum Tsunami Aceh Jadi Pusat Belajar Mitigasi

MUSEUM Tsunami Aceh kembali jadi sorotan. Kali ini, Wakil Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga ( Wamen Dukbangga ) atau Wakil Kepala BKKBN , Ratu Ayu Isyana Bagoes Oka , berkunjung langsung untuk melihat bagaimana museum kebanggaan masyarakat Aceh ini terus hidup sebagai pusat edukasi kebencanaan, Kamis, 9 Oktober 2025.  Didampingi Ketua TP PKK Aceh Marlina Usman, kunjungan ini bukan sekadar seremoni. Isyana menegaskan bahwa museum ini punya peran strategis: bukan hanya monumen peringatan tsunami 2004 , tapi juga ruang belajar generasi muda tentang kesiapsiagaan bencana dan ketangguhan keluarga. “Museum ini jadi pengingat dahsyatnya tsunami 2004, sekaligus tempat belajar bagi generasi yang saat itu belum lahir. Mereka perlu tahu apa yang harus dilakukan saat bencana datang,” ujar Isyana, yang juga mengenang pengalamannya meliput langsung Aceh pascatsunami 20 tahun lalu. Kepala UPTD Museum Tsunami Aceh M Syahputra AZ, menyambut hangat kunjungan ini. Ia menegaskan bahw...