Langsung ke konten utama

LIPI: CIA Diduga Dalangi Tragedi PKI


Central Intelligence Agency (CIA) diduga berada di balik peristiwa G-30S/PKI yang meletus pada tahun 1965. Tragedi tersebut dianggap rekayasa yang mengakibatkan tewasnya Jenderal Ahmad Yani dan sejumah jenderal lainnya.

Hal ini dikemukakan sejarawan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Asvi Warman Adam dalam peluncuran novel "The Forgotten Massacre," mengenai kisah persahabatan dan cinta di tengah tragedi G-30S/PKI di Grand Indonesia Shoping, Jakarta, Jumat (2/10).

"Banyak versi mengenai terjadinya pemberontakan G 30 S/PKI, menurut pemerintah dalangnya adalah PKI. Namun, versi lain mencuat CIA muncul di belakang peristiwa itu. Amerika ikut berperan dalam kejadian tahun 65," ungkap Asvi

Menurutnya, dugaan ini diperkuat setelah pemerintah Amerika Srikat (AS) membuka arsip negaranya setiap tahun. Ternyata ada arsip yang menyatakan keterlibatan AS melalui CIA. "Arsip-arsip itu tertulis," jelasnya.
Asvi mengamati, sebenarnya tidak hanya AS saja yang terlibat dalam kasus G 30 S/PKI, tetapi Inggris dan Australia pada saat itu juga ikut bermain untuk membantu upaya pemberantasan komunisme.

Pakar sejarah LIPI ini mengemukakan, ada pertemuan pada 1964 di Filipina yang merumuskan skenario AS untuk Indonesia, yakni agar Indonesia tidak jatuh ke komunis PKI. Sebab kalau hal itu terjadi, maka posisi AS yang saat itu bertempur melawan Vietnam akan semakin terjepit.

Menurut Asvi, sebenarnya AS tidak ingin Indonesia dikuasai Komunis, karena dampaknya Malaysia dan Singapura juga akan dikuasai komunis. Sementara saat itu AS sedang berperang melawan komunis.

"Maka skenarionya adalah memprovokasi PKI yang ditumpas oleh TNI AD dan mengakibatkan Soekarno akhirnya jatuh, nampaknya menjadi kenyataan tahun 1965. Berhasil mencapai tujuan memang, namun gagal karena para Jenderal TNI meninggal," kisahnya.

Oleh karena itu, lanjut dia, pemerintah harus menjelaskan kepada masyarakat mengenai banyak versi yang beredar supaya jelas kebenarannya. "Minimal untuk anak SMA," tutur Asvi.

Soal pembantaian orang-orang PKI dalam sebuah dokumen yang dikeluarkan oleh pemerintah AS disebutkan bahwa mereka mengakui memberikan daftar nama-nama anggota PKI kepada pihak Angkatan Darat. “Walapun jumlahnya hanya ribuan tidak sampai ratusan ribu. Lantas mengapa jadi 500.000? Karena dalam kenyataannya di lapangan banyak improvisasi, yang bukan PKI saja bisa dibantai,” ungkap Asvi.

Kemudian ia menambahkan, daerah yang jadi ladang pembataian dengan korban terbanyak adalah Jatim, Jateng, Yogya dan Bali. Sedangkan sisanya terjadi di Lampung, Sumut, Sumsel, Sulsel dan Aceh.

Mengenai dugaan keterlibatan mendiang Wapres Adam Malik menjadi agen CIA, Asvi membantahnya. “Itu tidak benar karena hanya dikatakan oleh seorang Clyde McAvoy (mantan agen CIA di Jakarta).Hanya dia yang mengatakan itu. Terlebih sekarang dia pun sudah meninggal pula. Jadi dalam ilmu sejarah, pernyataan itu tidak bisa dipertanggungjawabkan karena dinilai hanya keterangan sepihak. Terlebih data tertulisnya pun tidak ada,” bantahnya.

Namun, ia mengakui bahwa ada keterlibatan pihak Adam Malik dengan menghubungkan antara CIA dengan TNI Angkatran Darat. “Amerika pernah ngasih duit 50 juta rupiah ke Angkatan Darat melalui sekretarisnya Adam Malik yang bernama Adiyatman. Tentu saja sepengetahuan Adam Malik,” kisahnya. Menurutnya, hal ini tak cukup sebagai bukti Adam Malik adalah agen CIA, melainkan bahwa Adam Malik hanya sebagai penghubung antara CIA dan TNI AD saat itu.

Mengapa CIA memilih Adam Malik?”Ya pertama secara ideologis Adam Malik yang Murba itu musuhnya PKI. Kedua, secara pribadi Adam Malik memiliki hubungan dekat dengan petinggi-petinggi Angkatan Darat,” jawab sejarahwan LIPI ini.

Sumber : http://jakartapress.com/news/id/9144/LIPI-CIA-Diduga-Dalangi-Tragedi-PKI.jp

POPULAR

Museum Tsunami Aceh Persiapkan Inovasi berbasis Teknologi Digital

MUSEUM Tsunami Aceh terus lakukan inovasi untuk menjadi destinasi edukasi kebencanaan yang lebih modern dan menarik. Dengan mengusung konsep digitalisasi, museum akan memberikan pengalaman baru yang lebih interaktif dan imersif bagi para pengunjung. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal, menjelaskan bahwa empat ruang utama di museum akan ditata ulang secara signifikan. Ruang-ruang tersebut meliputi lorong tsunami, memorium hall, lobi lantai dua, dan ruang pameran tetap. "Kami ingin menghadirkan pengalaman yang lebih mendalam dan menyentuh bagi pengunjung. Lorong tsunami akan dilengkapi dengan visual 3D pada lantai dan dinding, menciptakan sensasi seolah berada di tengah gelombang tsunami," ujar Almuniza, Rabu, 17 September 2025. Sementara itu, memorium hall yang ikonik akan diperbaharui dengan serangkaian LED berbentuk persegi panjang, menggantikan layar yang sudah ada. Tujuannya adalah untuk menampilkan konten-konten sejarah dan edukasi secara lebih d...

1,8 Juta Penderita Kanker Mati Akibat Merokok

Kebiasaan merokok adalah salah satu faktor utama penyebab kanker paru. Berdasarkan data Badan Kesehatan Dunia (WHO), 40 persen dari 12 juta orang di dunia didiagnosa terserang kanker setiap tahun. WHO memperkirakan, 84 juta orang meninggal akibat kanker dalam rentang 2005-2015. Ada 1,8 juta angka kematian aki­bat kanker yang disebabkan kebiasaan merokok. Sebesar 60 persen dari keseluruhan angka kematian akibat kebiasaan me­rokok dijumpai di negara-negara berkembang dan terbelakang. Bagaimana rokok dapat me­nimbulkan kanker? Kebiasaan merokok bisa memicu kanker paru, kanker paru, tenggorokan, rongga mulut dan pharynx.

Top Ten Facebook Alternatives That Keep Up Your Privacy

With the rise to top spot in social networking world, Facebook's taking advantage of its monopoly. The social networking ace is eager on controlling online identity of its members and reconfiguring the world’s privacy norms. Lately Facebook has been accused of taking advantage of users privacy. In such a situation you must be looking for Facebook Alternatives. If you are looking for alternatives, you have many but those that upkeep your privacy and offer similar features and apps as Facebook are numbered. We made an effort to queue up the 10 Facebook alternatives that doesn't compromise your privacy. 1. Friendster It is already quite popular in Asia but has also grown in popularity in the United States. The network offers quite a few features to customize your profile, offering quite a few features to customize. This is the ultimate point of a social network through. You can stay updated on people's shared information  Friendster’s privacy is stricter than what we find w...